RIAU24.COM - Lama diam sejumlah dosen yang berselisih hingga dilaporkan rektor UIN Syarif Riau Kahirunnas ke polisi akhirnya buka suara. Mereka menegaskan apa yang dilaporkan rektor salahsatunya terkait dipukul dan diludahi dalam sebuah video yang beredar adalah bohong dan tidak benar.

"Bohong besar apa yang diberitakan rektor di media bahwa kami memukul dan meludahinya semua itu bohong. Mereka sengaja membuat freming agar kami terkena delik pidana dan dibenci banyak orang ,"ujar Irwan salah satu dosen yang dilaporkan saat memberikan keterangan dalam jumpa pers dengan media. Selasa 19 September 2023.

Irwandra menegaskan pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait berita bohong yang menyudutkannya bersama dosen lainya termaksud anggota DPR RI dari PKS Syahrul Aidi yang membuat pernyataan tanpa klarifikasi dengan menuduh mempersekusi rektor.

"Anggota DPR RI dari PKS Syahrul Aidi juga menuduh kami mempersekusi rektor tanpa adanya bertanya padahal itu tidaklah benar,"ujarnya.

Sementara itu ditempat yang Iskandar Arnel yang juga salah Sato dosen yang dilaporkan menyampaikan kekecewaannya terkait pernyataan Syahrul Aidi atas pernyataannya terhadapnya dan dosen lainya.

"Kami minta fraksi PKS menindak tegas dan menegur kadernya terkait pernyataannya yang menuduh kami mempersekusi rektor,"jelasnya.

Dalam dari itu, terkait polemik ini, Iskandar mendesak rektor segera minta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya. Pihaknya berharap demikian agar Kasus ini tidak berkepanjangan dan berlarut-larut sebab akan merugikan UIN Suska Riau sendiri. 

"Segeralah minta maaf,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya tujuh dosen UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau dilaporkan Rektor Prof Khairunnas ke Polda Riau. Pelaporan tujuh dosen itu setelah Khairunnas diduga diserang dan diludahi.

Khairunnas menyebut ketujuh dosen yang dilaporkan ke Polda Riau adalah Rhonny Riansyah, Irwandra, Iskandar Arnel, Rado Yendra dan Zulkifli. Termasuk Alimuddin dan Masbukin juga masuk daftar ketujuh dosen dilaporkan.

"Saya dan puluhan pimpinan mendatangi Polda Riau untuk dilakukan proses. Kita sudah laporkan dan kita berharap polda segera mengeksekusi melakukan proses hukum sesuai aturan," kata Khairunnas di Pekanbaru, Rabu (13/9/2023).