Menu

UMKM Mitra PTPN V, Dari Pelosok Desa ke Penjuru Nusantara

Devi 13 Sep 2023, 15:03
Koperasi Rumbio Jaya Steel saat tampil di INABUYER 2023 beberapa waktu lalu. PTPN Group melalui anak perusahaannya, PTPN V terus mendorong UMKM binaannya untuk tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat.
Koperasi Rumbio Jaya Steel saat tampil di INABUYER 2023 beberapa waktu lalu. PTPN Group melalui anak perusahaannya, PTPN V terus mendorong UMKM binaannya untuk tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat.

RIAU24.COM - Pekanbaru - Rumbio Jaya merupakan salah satu desa kecil yang berdiri di pinggiran Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kehidupan masyarakat desa terus mengalir selayaknya aliran Sungai Kampar yang meliuk indah menerjang bebatuan memberikan sumber kehidupan. 

Sejatinya, kampung itu menyimpan harta karun tak terhingga. Sebagian penduduknya memiliki keahlian untuk mengolah besi bekas menjadi barang berharga. Terutama untuk memenuhi kebutuhan perkebunan, yang merupakan salah satu lokomotif ekonomi utama desa sekitarnya. 

Akan tetapi, keahlian tersebut tidak terkelola dengan baik. Potensi itu terpendam begitu lama. Begitu lama terpisah dan sulit untuk melangkah menuju kesuksesan bersama. Tak jarang beberapa dari mereka menjadi kompetitor antar sesama. 

"Sejak 1960, desa kami memang telah dikenal sebagai kampung pandai besi. Hingga berpuluh tahun lamanya, bakat itu menjadi mata pencarian utama. Namun tidak ada perkembangan signifikan," kata Mas Andri, salah satu pemuda Desa Rumbio Jaya.

Hingga akhirnya, pada 2020 lalu perusahaan perkebunan milik negara yang beroperasi di Provinsi Riau, PT Perkebunan Nusantara V hadir menyentuh mereka. 

Tidak langsung 'ujug-ujug' membawa perubahan drastis yang mengejutkan masyarakat desa, PTPN V secara bertahap memberikan pemahaman bahwa Desa Rumbio Jaya bisa berkembang cepat dan pesat melalui bimbingan dan kesempatan. 


"Alhamdulillah, sejak empat tahun terakhir, perubahan besar didambakan itu datang," tuturnya. 

Ia mengisahkan kehadiran PTPN V ditandai dengan kelahiran Koperasi Rumbio Jaya Steel pada 2 Januari 2020. Meski masih berusia relatif muda, namun, pengalaman dan keahlian yang terasah puluhan tahun lamanya membuat para pengrajin besi mampu berkolaborasi dengan cepat dan tepat. 

Kemitraan yang dibangun PTPN V memberikan multiplyer effect bagi RJS. Diawali dari asistensi dan mentoring dalam pengelolan finansial koperasi hingga pembimbingan untuk terus berkembang secara berkesinambungan. 

"Melalui kemitraan ini, PTPN V juga turut mempercayakan kami sebagai pemasok alat-alat perkebunan perusahaan. Sejak 2020 sampai sekarang, sekitar Rp9 miliar omzet yang kami raih sebagai pemasok peralatan perkebunan perusahaan," ujar pemuda yang juga ketua Rumbio Jaya Steel tersebut. 

Melalui kemitraan tersebut, PTPN V, kata dia turut mendorong RJS untuk memenuhi standar tinggi produk yang dihasilkan. Upaya itu berhasil setelah RJS meraih sertifikasi nasional Indonesia (SNI) untuk produk yang dihasilkan.

Saat ini, produk-produk peralatan pertanian hasil kreasi para pengrajin besi tersebut telah merambah pasar Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan.

Ia pun mengatakan dengan dorongan dan kesempatan PTPN V, termasuk yang terbaru untuk tampil di INABUYER Expo 2023 itu, pihaknya semakin percaya diri untuk mencoba tantangan baru. Seperti misalnya dengan menasionalisasi produk peralatan pertanian secara digital marketplace seperti Buka Lapak, Tokopedia, dan lainnya.

"Intinya kami semakin percaya diri. Banyak ilmu yang kami dapat di sini. Insya Allah kami siap untuk memulai yang baru. Dan dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterimakasih kepada PTPN V karena diberikan kesempatan besar untuk terus maju. Terimakasih PTPN V," ujarnya. 

"Mengutip pernyataan Direktur PTPN V bapak Jatmiko Santosa, bahwa ruang terbesar di dunia ini adalah ruang perbaikan, maka kami terus melakukan improvisasi untuk meningkatkan kualitas produk," lanjut dia. 

Saat ini, di bawah bimbingan PTPN V dan Dinas Koperasi, alhamdulillah sejak 2021 kemarin, produk-produk yang dihasilkan telah memenuhi standar nasional Indonesia atau SNI. Tentu saja, sertifikasi ini sangat baik untuk mewujudkan kelompok usaha bersama itu untuk mencoba mengeksplore ceruk pasar nasional. 

"Memang di setiap proses itu ada hambatan. Seperti kesulitan bahan baku dan pemasaran. Namun, di setiap hambatan selalu ada jalan keluar. Seperti yang kami sampaikan di awal, bahwa kemitraan dengan PTPN V tidak hanya memberikan kami kesempatan untuk berkembang, namun bimbingan menghadapi permasalahan," demikian Andri.

SEVP Business Support PTPN V Rurianto menambahkan bahwa bahwa perusahaan tidak hanya memberikan kapitalisasi, membeli hasil produksi, mendorong promosi, namun juga mendukung upaya-upaya UKM untuk terus tumbuh. "Di antaranya melalui sertifikasi SNI yang berguna untuk pengembangan usaha dan bersaing di tengah ketatnya kompetisi," lanjutnya. 

Ia mengaku akan terus mendorong mitra UMKM PTPN V untuk terus tumbuh dan berkembang bersama perusahaan di masa mendatang. ***