Pria Ukraina Berusia 21 Tahun yang Diadopsi Oleh Pasangan Amerika Secara Brutal Membunuh Orang Tua Angkatnya
RIAU24.COM - Seorang anak yatim piatu Ukraina yang diadopsi oleh pasangan Amerika tujuh tahun yang lalu, secara brutal membunuh orang tua angkatnya sendiri. Dima Tower, 21, diadopsi dari panti asuhan Ukraina yang mirip penjara oleh Robbie dan Jennifer Tower.
Dima diduga menikam orang tua angkatnya di rumah mereka di North Port, Florida pada hari Jumat, sebelum dia memimpin polisi dalam perburuan delapan jam yang berakhir dengan penangkapannya pada Sabtu pagi.
Pasangan misionaris Kristen, yang juga bekerja sebagai agen real estat di daerah itu, ditemukan di lantai ruang tamu mereka berbaring head-to-head dikelilingi oleh darah, menurut outlet berita lokal WinkNews. Ruang tamu berlumuran darah.
"Ini adalah dua orang yang sangat baik dan peduli," kata paman Robbie Tower, Warren Rines, kepada New York Post.
"Itu tidak masuk akal, tidak ada dari kita yang mengerti kebencian. Mereka adalah satu-satunya dua orang dalam hidupnya yang pernah mencoba membantunya. Mereka memperlakukannya seperti anak mereka sendiri," ungkapnya.
Dima dilaporkan kehilangan ibunya saat masih kecil dan ayahnya yang pecandu alkohol meninggalkannya. Dia diadopsi oleh pasangan itu tujuh tahun yang lalu.
Setelah membunuh pasangan itu, Dima melarikan diri dengan mobil dan akhirnya berlari dengan berjalan kaki, memasuki hutan lebat. Pihak berwenang dapat menahannya setelah perburuan delapan jam.
Menurut Warren, Jennifer dan Robbie sama-sama religius dan pergi ke Ukraina dalam misi Kristen. Pasangan itu tidak dapat memiliki anak sendiri, jadi mereka mengadopsi Dima.
"Dia tersiksa di panti asuhan," kata Warren. "Ketika mereka pergi makan, dia akan memiliki enam hot dog. Dia tidak mendapatkan banyak makanan. Panti asuhan ini seperti penjara untuk anak-anak," tambahnya.
Pasangan itu percaya bahwa dengan cinta dan perhatian, Dima akan mengatasi trauma masa lalunya. Ketika di Florida, Dima merasa sulit untuk terbiasa dengan lingkungan barunya, dan akan terlibat perkelahian di sekolah.
"Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, dia tertarik pada tinju," kata Warren. "Tapi dia tidak mau bertinju. Dia ingin memukul. Dia ingin terluka," tambahnya lagi.
"Saya pikir bocah itu sudah memiliki banyak kebencian dalam dirinya sebelum dia datang ke sini. Dan saya kira Anda mengeluarkannya pada orang-orang terdekat Anda," katanya.
Alasan sebenarnya mengapa Dima membunuh orang tua angkatnya belum diketahui karena dia masih dalam penyelidikan.
(***)