RIAU24.COM - Viral di media sosial, seorang selebgram yang juga istri anggota Polri akhirnya kini berurusan dengan hukum.

Ibu dua anak yang Bernama Luluk Sofiatul Jannah menjadi cibiran warganet, Selasa 5 September 2023.

Hal tersebut terjadi akibat kesalahan Luluk pribadi.

Dimana Luluk mengunggah video ini menggunakan akun Instagram @luluknurilreal dan mengunggah video tersebut di akun TikToknya.

Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa ada seorang siswi SMK magang di swalayan yang telah menghinanya.

Didalam video terlihat, Luluk sedang memarahi, membentak siswi tersebut karena berpikir Luluk akan membatalkan banyak baju bayi yang dibawanya.

Luluk terlihat kesal, menurutnya siswi magang tersebut kerap menyindir ‘nggak batal’ setiap kali Luluk melewatinya dengan belanjaan baju bayi.

Luluk marah sambil berkata bahwa jika sudah diambil pasti dibayar tak mungkin dibatalkan. Luluk mengatakan itu seraya memarahi dan membentak serta mengancam akan melaporkan siswa magang tersebut. 

Dalam video postingan lainnya, Luluk juga menyebut siswi pegawai magang tersebut dengan kata babu.

Sementara itu, pihak sekolah siswi Magang tersebut yakni SMKN 1 Kota Probolinggo melalui Humas mengaku bahwa mereka telah mengetahui dan meminta siswi tersebut meminta maaf.

Sebelumnya, pihak sekolah sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres dan minta diproses secara hukum.

Wakapolres Probolinggo Kompol Nur Halim saat dikonfirmasi membenarkan insiden dalam video tersebut.

Nur Halim juga menyebutkan Luluk merupakan istri anggota polisi yang bertugas di Polres Probolinggo.

“Benar, dia (Luluk Nuril) adalah istri dari anggota kami yang bertugas di wilayah hukum Polres. Sudah kami panggil, dan kami pertemukan dengan guru, siswa yang magang di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo itu dan sepakat si Luluk ini menghapus videonya dan membuat video pemintaan maaf,” ujar Halim, Senin 4 September 2023.

Usai kejadian, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wrdana kemudian memerintahkan untuk memanggil kedua belah pihak untuk dimintai klarifikasi dan dimediasi.

Namun, pihak SMK Negeri 1 Kota Probolinggo kini telah melaporkan ke polisi dan minta di proses secara hukum.***