Media Asing Soroti Capres Ganjar Pranowo, Sebut Kelemahan Ini
RIAU24.COM - Media asing kembali menyoroti Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) RI.
Kali ini, salah satu calon presiden (capres) yakni Ganjar Pranowo disasar.
Bahkan, media Channel News Asia (CNA) membuka kelemahannya.
Seperti melansir media Singapura, yang memuat judul “Analysis: Popular as governor, Indonesia presidential hopeful Ganjar Pranowo needs to step up internationally if elected”.
Awalnya Ganjar diperkenalkan sebagai pria 54 tahun yang telah menjabat dua periode sebagai gubernur Jawa Tengah, yang berpenduduk 35 juta jiwa yang merupakan salah satu provinsi terpadat di Indonesia.
Setelah satu decade memimpin ia maju sebagai capres.
"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa, di mana Pranowo (Ganjar) menjadi salah satu anggotanya, mendeklarasikannya sebagai calon presiden pada bulan April," tulis media itu, dikutip Selasa (5/9/2023).
"Namun, para analis yang diwawancarai CNA mempunyai pendapat berbeda mengenai bagaimana Pranowo memerintah Jawa Tengah, yang mungkin mengindikasikan seberapa baik ia dapat memimpin negara jika terpilih sebagai presiden," tambahnya.
Beberapa analis lokal dimuat. Mulai dari pakar yang menilai ia memiliki masa jabatan sangat bak, hingga sangat buruk.
"Meski begitu, mereka menyimpulkan bahwa hal tersebut mungkin tidak cukup untuk memimpin negara berpenduduk 270 juta jiwa, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara," tabah CNA lagi.
Merujuk komentar Dekan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi Kepemimpinan Pak Pranowo didasarkan pada keterlibatan langsung dengan masyarakat. Digambarkan bagaimana Ganjar bisa langsung "berbicara dengan rakyatnya dan berusaha memastikan tidak birokratis".
"Pak Pranowo mampu berkomunikasi secara produktif sehingga banyak program nasional yang berhasil dilaksanakan di Jawa Tengah," tulis CNA mengutipnya.
"Pak Pranowo menetapkan standar bagaimana pemerintah harus berkomunikasi dengan masyarakat," katanya.
Namun memuat Hidayat Sardini dari Universitas Diponegoro, dikatakan bahwa bagaimana warga tak terkesan. Menurutnya Ganjar menonjol di media sosial, tapi tanpa terobosan.
"Menurut saya dia sangat menonjol di media sosial, seperti TikTok dan YouTube, yang pelanggannya banyak," ujarnya dimuat laman itu.
"Belum ada terobosan berarti. Dia tidak punya prestasi...selain kehadirannya di media sosial yang semua orang tahu... Tanggul tidak berpengaruh. Di daerah saya misalnya Pekalongan kurang berhasil,"katanya lagi.
CNA juga menyoroti tantang internasional bagi Ganjar. Ia dinilai kurang menunjukan kehadiran dan minat internasional.
"Ada tantangan perubahan iklim, ada tantangan regional dan global, ada disrupsi global, hubungan internasional perlu dibangun," muat media itu lagi mengutip Mas'udi lagi.
"Kalau dilihat dari rekam jejaknya di Jawa Tengah, di sinilah pengalamannya belum banyak. Kompetensinya dalam politik internasional, politik regional, dan hubungan bilateral akan diuji, dan ini akan menjadi tantangan utamanya," tambahnya.
Setidaknya sudah ada tiga bakal capers yang akan maju ke pilpres RI. Selain Ganjar Pranowo, ada pula Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
(***)