RIAU24.COM - 

 

Orang Jepang dikenal menerapkan pola makan sehat. Selain menjaga kesehatan secara keseluruhan, pola makan ini juga membantu menghilangkan stress dan menurunkan berat badan.
Orang Jepang dikenal berumur panjang dan sehat. Di baliknya, orang Jepang tentu menerapkan pola hidup yang baik, termasuk pola makan lebih sehat. Melihat fenomena tersebut, mungkin banyak orang tertarik mengikuti pola makan orang Jepang.

Kaki Okumura merupakan seorang penulis yang dulunya tinggal di Amerika Serikat. Di negara paman Sam itu, ia sempat diet. Memang berat badannya turun, tetapi ia justru stress karena memikirkan hal lain. Namun, ketika pindah ke Jepang, wanita ini belajar tentang pola makan sehat dari perspektif berbeda.

Kaki Okumura baru menyadari kalau diet tidak perlu dilakukan dengan terlalu obsesif. Melihat kebiasaan makan orang Jepang, wanita ini sadar kalau seseorang tetap bisa sehat sekalipun menikmati camilan, makanan manis, maupun makanan favorit lainnya.

Wanita yang lama tinggal di Amerika Serikat ini belajar bahwa makanan bukan sekadar menjadi bahan bakar, melainkan juga cara mengekspresikan cinta, memahami budaya, dan nilai-nilai dalam diri.

Lantas, bagaimana pola makan sehat orang Jepang yang dipelajari oleh Kaki Okumura? Merangkum insider.com (21/08), berikut pola makannya!

1. Makan secukupnya

Prinsip makan orang Jepang diketahui membantu wanita ini mengubah persepsinya dari obsesi menjadi kebebasan. Orang Jepang biasanya menikmati makanan apapun, tetapi tetap dengan memperhatikan jenis dan porsi makannya.

Harahaachi-bunme atau makan secukupnya merupakan ide dimana seseorang harus menikmati makanannya sampai kenyang 80%. Persenan ini merupakan suatu titik dimana seseorang kenyang tapi tidak tidak terlalu kenyang.

Dengan melakukan ini, seseorang bisa menikmati makanan yang mereka sukai tanpa harus khawatir terjadi banyak perubahan. Tidak perlu mengubah jenis makanan yang biasa dimakan. Hanya perlu memperhatikan seberapa banyak makanan yang dikonsumsi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kamu perlu makan sampai merasa kenyang 80%. Namun, sulit memahami rasa kenyang ketika mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Namun, makanan kaya serat tidak harus menjadi patokan dari pola makan sehat. Jika mengonsumsi makanan padat nutrisi, kamu tetap bisa menikmati dessert hingga camilan lainnya, dengan tetap menjaga pola makan sehat.

2. Fokus pada variasi

Meskipun sejumlah pola makan bertujuan untuk mengurangi makan atau fokus terhadap peningkatan asupan makanan bernutrisi, pola makan tradisional Jepang lebih menekankan pada variasi.

Salah satu contohnya yaitu pola makan ichiju-sansai. Pola makan seimbang ini telah dilakukan oleh orang Jepang sejak zaman dulu. Ichiju sansai memiliki arti 'satu sup, tiga hidangan.' Maksudnya, dalam satu penyajian umumnya akan disiapkan satu sup berupa sup miso, dan tiga sisinya dilengkapi satu porsi protein, dan dua hidangan sayuran.

Jika ingin mengikuti pola makan ini, kamu tidak perlu benar-benar menyiapkan hidangan yang sama. Sebab, Kaki Okumara pun menerapkan pola makan ini dengan menyeimbangkan makanan yang biasa dia makan.

Misalnya ia punya nasi goreng Thailand. Nasi goreng ini tetap bisa dinikmati. Hanya saja perlu dilengkapi dengan sayuran. Misalnya ditambah brokoli kukus dan edamame.

3. Jalani dengan santai

Menurut Kaki Okumura, menjalani pola makan dengan obsesi dan stress bukanlah suatu cara yang benar dan sehat. Cobalah untuk mengikuti pola makan sehat secara bertahap, tanpa adanya tekanan dan obsesi.
Penulis yang tumbuh di Amerika Serikat dan Jepang itu mengingatkan, seseorang bisa menjalani pola makan sehat dengan lebih bebas. Hanya perlu memperhatikan moderasi dan variasi makanan secara konsisten. Cara ini dapat mencapai tujuan kesehatan tanpa khawatir dengan apa yang dimakan.

Kaki Okumura menekankan, seseorang bisa menjalani pola makan sehat dengan rasa senang dan menjadikannya sebagai suatu hal yang memuaskan dan bermakna.