Menu

Media Asing Kembali Sorot Anies dan Cak Imin di Pilpres RI

Zuratul 4 Sep 2023, 14:59
Media Asing Kembali Sorot Anies dan Cak Imin di Pilpres RI. (detik.com/Foto)
Media Asing Kembali Sorot Anies dan Cak Imin di Pilpres RI. (detik.com/Foto)

RIAU24.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024 tak luput dari sorotan asing. Para bakal calon presiden (bancapres) juga disorot.

Kali ini media luar memuat berita soal Anies Baswedan. Apalagi kalau bukan langkah terbarunya memilih calon wakil presiden Ketua Umum Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Media global Reuters misalnya, menulis bagaimana langkah itu dilakukan untuk menaikkan popularitas Anies.

Dipaparkan bagaimana ia tertinggal dibanding dua calon lain, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di sejumlah survei.

"Anies justru tertinggal," tulis Reuters akhir pekan, dikutip Senin (4/9/2023).

"Wakil presiden pilihannya, Muhaimin Iskandar, memimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memiliki hubungan kuat dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki 40 juta anggota," tambahnya.

Pengamat pun dimuat untuk mendukung hal itu. Analis lokal Djayadi Hanan dikutip dalam pemberitaan.

"Muhaimin dapat memperluas daya tarik Anies di mata para pemilih karena PKB dan NU dipandang sebagai pendukung Islam moderat," muat Reuters mengutip Hanan.

"Anies memerlukan terobosan karena basis pemilihnya sebagian besar adalah kaum konservatif," tambahnya.

"Namun, memilih Muhaimin dapat merugikan peluang Anies setelah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan partainya menarik diri dari koalisi Anies pada hari Jumat, menuduhnya mengingkari janji untuk memilih putra Yudhoyono sebagai pasangannya," tambah Reuters.

Pernyataan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dipaparkan. Di mana keretakan antara Anies dan Partai Demokrat terjadi.

"Jika Anda tidak bisa dipercaya sekarang, tidak bisa menepati komitmen, apa yang akan Anda lakukan saat Anda memegang kekuasaan besar?" muat media tersebut.

Sementara itu, Prabowo dan Ganjar belum menyebutkan pilihan wakil presidennya.

Kandidat diharapkan untuk mendaftar secara resmi antara bulan Oktober dan November.

"Dengan bergabungnya PKB, rasanya koalisi ini akan bergerak lebih cepat, lebih besar, dan stabil," tulis Reuters mengutip Anies dalam rapat umum yang disiarkan dari Kota Surabaya, Jawa Timur.
 

(***)