Menu

Lebih Dari 100 Orang Terluka Pasca Pengunjuk Rasa Eritrea Bentrok dengan Polisi Israel di Tel Aviv

Amastya 3 Sep 2023, 11:55
Bentrokan pecah selama acara pro-rezim, yang diselenggarakan oleh kedutaan Eritrea di luar tempat Tel Aviv selatan untuk menandai Hari Revolusi /Reuters
Bentrokan pecah selama acara pro-rezim, yang diselenggarakan oleh kedutaan Eritrea di luar tempat Tel Aviv selatan untuk menandai Hari Revolusi /Reuters

Orang Eritrea di Israel

Pemerintah Presiden Isaias, yang telah memerintah Eritrea sejak merdeka pada tahun 1993, telah dikutuk oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia karena sangat represif, sementara negara itu juga tetap berada di bawah sanksi dari Amerika Serikat dan Inggris atas dugaan pelanggaran.

Menurut laporan, Eritrea adalah salah satu negara paling terisolasi di dunia dan duduk di dekat bagian bawah peringkat global untuk kebebasan pers, hak asasi manusia, kebebasan sipil dan pembangunan ekonomi.

"Mengapa kami lari dari negara kami?" seorang pengunjuk rasa di Tel Aviv, Hagos Gavriot, mengatakan kepada Reuters, "Mengapa polisi Israel memberi mereka izin untuk merayakan untuk diktator ini? Kami menentang ini. Mengapa saya di sini mencari tempat berlindung?" tambahnya.

Sebuah laporan Reuters mengutip data dari Assaf, sebuah organisasi yang membantu pengungsi mengatakan bahwa sekitar 25.500 pencari suaka Eritrea saat ini tinggal di Israel.

(***)

Halaman: 23Lihat Semua