Dalam berbagai forum, Budiman Sudjatmiko terlihat kerap menyampaikan kembali tentang kasus tersebut yang berkaitan dengan seputar penculikan aktivis dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Budiman mendapatkan panggung tetapi pembicaraan mengenai kasus 98, penculikan aktivis, itu malah menjadi bunyi kembali. Jadi, kalau ditanya siapa yang mendapatkan narasi positif di sini saya kira tidak ada," ujar Yunarto Wijaya.

Yunarto memperhatikan, pengaruh Budiman di PDI Perjuangan juga mulai redup. Selain itu, perannya makin tidak signifikan bagi partai meskipun telah menjadi anggota sejak lama.

Hal itu makin terlihat setelah yang bersangkutan gagal menjadi anggota legislatif dalam Pemilihan Legislatif 2019 dan diduga mulai mencari "tempat" baru untuk mengangkat namanya kembali.

"Dalam konteks mendapatkan panggung politik, kita tahu sinarnya sudah redup karena pada tahun 2019 dia kalah untuk maju dalam Pileg dan dia sekarang mendapatkan kendaraan baru dan panggung baru," tutur Yunarto.

Namun panggung baru Budiman ternyata Prabowo. Dia terbilang nekad memilih merapat ke kubu Prabowo bahkan dengan mengorbankan keanggotaannya di PDIP.