RIAU24.COM - Analis komunikasi politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting meyakini bakal capres Anies Baswedan akan diuntungkan jika pertentangan terus terjadi antara dua poros pendukung bakal capres Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.

Dia yakin, Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan semakin solid mengusung Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon pada Pilpres 2024 dikutip dari rmol.id, Minggu 27 Agustus 2023.

"Satu hari jelang penandatanganan perjanjian koalisi antara Golkar dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ternyata Golkar balik badan. Apakah ini pertanda Golkar akan mendapatkan jatah bakal cawapres? Sangat mungkin terjadi," sebutnya.

Belum lagi Gerindra dan Golkar merupakan partai tiga besar dalam Pemilu 2019 lalu. Sehingga Golkar merasa lebih memiliki hak dan nilai jual lebih tinggi daripada partai lainnya.

"PAN pun merasa bahwa elektabilitas Erick Thohir yang diusungnya jauh lebih tinggi daripada Airlangga dari Golkar maupun Muhaimin dari PKB. Sementara Muhaimin merasa PKB merupakan penggagas koalisi bersama Gerindra, sedangkan Golkar dan PAN sebagai pendatang akhir. Ini menjadi kerumitan tersendiri bagi koalisi pendukung Prabowo," ujarnya.

Sedangkan koalisi pendukung Ganjar dari PDIP menurutnya seperti kesepian. Walaupun PDIP memiliki modal 128 kursi, dan bisa melaju sendirian, tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya.

Tapi menurutnya kondisi ini mengandung risiko politik tinggi.