Ukraina Klaim Telah Melakukan Operasi Khusus di Krimea yang Diduduki Rusia Pada Hari Kemerdekaan
RIAU24.COM - Militer Ukraina pada Kamis (24 Agustus) mengklaim bahwa mereka meluncurkan operasi khusus di Krimea yang diduduki Rusia semalam.
Direktorat Utama Intelijen (HUR) kementerian pertahanan mengatakan mereka melakukan operasi bekerja sama dengan angkatan laut di mana personel mereka memasuki wilayah semenanjung untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengumuman itu datang pada hari ketika Ukraina merayakan hari kemerdekaannya.
Tujuan tercapai
"Pendaratan personel terjadi di wilayah semenanjung sebagai bagian dari operasi khusus," Andrii Yusov, perwakilan dari Intelijen Pertahanan Ukraina, mengatakan kepada outlet berita Ukraina hromadske dan Suspilne dalam sebuah wawancara.
"Direktorat Utama Intelijen bekerja sama dengan Angkatan Laut melakukan operasi khusus, tujuannya tercapai, dan tidak ada kerugian di antara personel. Operasi khusus berlanjut, kami tidak mengungkapkan semua rincian, ada kerugian di antara personel musuh, serta di antara pasukan dan sarana. Informasi tentang jumlah kerugian sedang diklarifikasi," tambahnya.
HUR juga membagikan video operasi untuk memperkuat klaimnya. Klip itu menunjukkan sebuah perahu motor kecil bergerak melalui air di malam hari di dekat garis pantai, lapor kantor berita Reuters.
HUR mengatakan titik pendaratan berada di ujung barat Krimea, dekat pemukiman Olenivka dan Mayak.
"Unit khusus di perahu mendarat di pantai di daerah pemukiman Olenivka dan Mayak," kata HUR dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut diklaim bahwa "bendera negara berkibar lagi di Krimea Ukraina", tanpa mengatakan di mana tepatnya atau memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia belum menanggapi klaim Ukraina tentang operasi khusus di Krimea.
Zelensky bersumpah untuk membebaskan Krimea
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk membebaskan Krimea dari pendudukan Rusia dan semua daerah lain yang direbut oleh Moskow selama perang yang sedang berlangsung.
"Krimea akan diduduki seperti semua bagian lain Ukraina yang sayangnya masih di bawah penjajah," katanya dalam konferensi internasional tentang Krimea yang katanya dihadiri oleh lebih dari 60 negara.
Krimea direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014 dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar negara lain, dan Rusia merebut bagian lain Ukraina dalam invasi skala penuh yang diluncurkan pada Februari 2022.
Ukraina memulai serangan balasan pada awal Juni untuk mencoba mendapatkan kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia.