RIAU24.COM - Wajah yang sehat dan cerah merupakan dambaan semua orang. 

Namun, belakangan ini polusi udara menjadi musuh warga Jabodetabek.

Tidak hanya pada pernapasan, paparan polusi udara juga berdampak buruk pada kondisi kulit wajah.

Alhasil, kulit membutuhkan perhatian lebih, khususnya di tengah kondisi udara yang buruk. 

Polusi udara yang tak terhindarkan mampu menyumbat pori-pori kulit yang berpotensi merusaknya secara langsung.

"Polusi itu akan menyumbat pori-pori sehingga jika terpapar polusi, kerusakan kulit bisa terjadi secara langsung. Maka, langkah pertama adalah membersihkan wajah sehabis berkegiatan," kata dr Wulan Suci selaku Head of Medical Services Development Euromedica Group, Rabu (16/8/2023).

Ia juga menekankan pentingnya menjaga basic skincare yang terdiri dari tiga tahap utama.

Tahap pertama adalah cleansing atau pembersihan, diikuti oleh moisturizing atau penggunaan pelembab, serta tahap ketiga, protecting atau perlindungan kulit dari sinar UV.

Tahapan terakhir ini memiliki peran sangat penting, terutama dalam menghadapi polusi dan sinar matahari yang intens di Indonesia. Penggunaan sunscreen sangat krusial dalam menjaga kulit dari dampak buruk sinar matahari.

Lebih lanjut, dr Wulan menjelaskan bahwa kulit kusam seringkali disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati. 

Dalam kondisi seperti ini, perawatan kulit tidak dapat diserap secara maksimal oleh kulit. 

Oleh karena itu, ia menyarankan perlunya tahapan keempat, yakni exfoliating sebagai tambahan. Exfoliating sendiri berfungsi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan memperbaharui kulit.

Dengan menjalankan empat tahapan tersebut, kulit wajah akat tetap sehat dan cerah meskipun kondisi udara sedang tidak baik-baik saja. ***