Menu

Melihat Respons Publik Setelah Anies Baswedan Sodorkan Konsep Perubahan

Azhar 20 Aug 2023, 20:46
Bacapres Nasdem Anies Baswedan. Sumber: BBC
Bacapres Nasdem Anies Baswedan. Sumber: BBC

RIAU24.COM - Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati mengomentari penyebab popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan kerap berada di bawah.

Terbaru, hasil survei LSI Denny JA pada Juli 2023 yang menyebutkan Anies berada di urutan ke-3 dengan torehan 18,4 persen dikutip dari inilah.com, Minggu 20 Agustus 2023.

Menurut Wasito Raharjo, faktor pertama yang menyebabkan popularitas dan elektabilitas Anies stagnan selalu di bawah karena gaya komunikasi Anies yang mengedepankan konsep perubahan.

Sayangnya, konsep tersebut tak didasari kajian dan data yang bisa menguatkan. Seharusnya, Anies menawarkan konsep yang realistis dan bersifat solutif.

"Kalau menurut saya, mungkin harusnya menawarkan hal-hal bersifat realistis. Ya menurut saya harus menawarkan hal bersifat solutif dan realistis," sebutnya.

Kedua, predikat Anies sebagai seorang politikus masih terbilang baru jika dibanding dua pesaingnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Kalau dibandingkan Pak Ganjar dan Pak Prabowo jam terbang politiknya lebih lama, kalau beliau (Anies) masih baru. Di sana mempengaruhi popularitas publik dan elektabilitas publik," sebutnya.

Dua hal diatas diperparah dengan banyaknya program-program kebijakan yang belum Anies selesaikan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Program tersebut seperti normalisasi dan naturalisasi sungai, yang justru mandek karena aliran air sungai tidak dibenahi.

Termasuk masalah sampah di Jakarta yang dinilai tak serius membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) sebagai salah satu solusi sampah di Ibu Kota.