Respons Gerindra Soal Budiman Terancam Dipecat PDIP usai Dukung Prabowo
RIAU24.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra angkat suara soal ancaman pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP usai menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengaku tak mau ikut campur soal kabar pemecatan Budiman. Menurut dia, pihaknya tak bisa cawe-cawe soal urusan internal partai lain.
zxc1
"Hal tersebut mutlak urusan internal mereka yang harus kita hormati bersama. Tidak elok kalau kami cawe-cawe urusan partai orang," kata Habib kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/8).
Sementara itu, Habib mengaku tak mau berspekulasi soal peluang Budiman bakal bergabung dengan partainya ke depan. Dia tak mengetahui apakah sudah ada komunikasi antara Budiman dan Gerindra soal itu.
Namun, Habib menegaskan bahwa Budiman harus terlebih dahulu resmi keluar dari partai jika hendak bergabung dengan Gerindra.
"Saya tidak mau berasumsi yang jelas kalau mengacu pada undang-undang partai politik, seseorang tidak boleh ada di dua partai," ucap dia.
Budiman belum menjawab saat ditanya peluang dirinya bergabung dengan Gerindra jika dirinya keluar dari PDIP.
Pasalnya, PDIP saat ini hanya memberikan dua opsi kepada mantan aktivis '98 itu usai mendukung Prabowo, yakni mundur atau atau menerima sanksi pemecatan.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan sikap resmi partainya soal Budiman akan diumumkan pada Senin (21/8) oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan partai, Komaruddin Watubun. Menurut Hasto partai tidak akan mentolerir tindakan indisipliner seperti yang dilakukan mantan aktivis '98 itu.
"Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (20/8).
Ancaman sanksi pemecatan terhadap Budiman merupakan buntut deklarasi terbukanya kepada Prabowo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8). Dalam acara itu keduanya sepakat membentuk kelompok relawan Prabowo Budiman Bersatu' atau 'Prabu'.
(***)