Menu

Sedih! Pesan Terakhir Korban Pesawat Jatuh di Malaysia ke Sang Kakak: Aku Akan Pulang

Zuratul 19 Aug 2023, 10:48
Sedih! Pesan Terakhir Korban Pesawat Jatuh di Malaysia ke Sang Kakak: Aku Akan Pulang. (BBC/Foto)
Sedih! Pesan Terakhir Korban Pesawat Jatuh di Malaysia ke Sang Kakak: Aku Akan Pulang. (BBC/Foto)

RIAU24.COM - Korban meninggal dunia dalam kecelakaan jet pribadi yang jatuh di jalanan Selangor, Malaysia, Sharipuddin Shaari (53), mengucapkan pesan terakhir sebelum insiden terjadi.

Pesawat Beechcraft Model 390 jatuh di jalanan Kota Elmina yang tak jauh dari Shah Alam, Negara Bagian Selangor, Malaysia, Kamis (17/8), menewaskan 10 orang.

Kakak perempuan korban, Ramlah Shaari (56), saat menceritakan percakapan terakhirnya dengan sang adik mengatakan bahwa Sharipuddin berencana untuk kembali ke kampung halaman mereka di Arau, Perlis untuk mengunjungi ibu mereka, Hatun Bakar, yang berusia 81 tahun.

"Sebentar lagi Kak Chik, aku akan pulang," ujar Ramlah menirukan ucapan adiknya.

Tak kuasa menahan air mata, Ramlah mengatakan bahwa terakhir kali Sharipuddin berbicara dengannya adalah dua pekan yang lalu.

"Dua minggu yang lalu saya meneleponnya dan mengatakan bahwa ibu kami merindukan dia, tetapi dia menjawab bahwa dia tidak punya waktu untuk pulang. Kami mengharapkan mereka (Sharipuddin dan keluarganya) untuk kembali selama liburan sekolah yang akan datang," katanya saat ditemui di lokasi Departemen Forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah (HTAR), mengutip Malay Mail.

Ramlah mengatakan bahwa Sharipuddin, anak ketiga dari empat bersaudara, sangat dekat dengan ibunya karena mereka tinggal di rumah yang sama di Kampung Rani Estate, Arau, sebelum ia pindah ke Sepang, Selangor.

Dia mengatakan bahwa adik laki-lakinya tersebut yang merupakan seorang pensiunan perwira angkatan darat pindah ke Sepang bersama istri dan dua anaknya yang berusia 16 dan 8 tahun.

"Kami mendapat kabar tentang kejadian ini saat Magrib kemarin dan kami tidak memberi tahu ibu kami karena dia memiliki penyakit jantung," ucap Ramlah.

"Kami semua meninggalkan Arau lebih awal hari ini dan baru ketika kami tiba di Klang sekitar pukul 2 siang, kami memberi tahu ibu saya tentang kejadian tersebut, dia sangat sedih karena dia sangat merindukan Sharipuddin," lanjut dia.

Ramlah mengatakan adiknya adalah seorang pekerja keras dan sangat disukai, karena sering membantu mereka yang membutuhkan.

Ia mengatakan pihak keluarga masih mendiskusikan proses pemakaman Sharipuddin setelah proses visum selesai.

(***)