Menu

Anaknya Alami Trauma Usai Dikeluarkan Sepihak Oleh Sekolah, Wali Murid Laporkan SD IT Imam Syafi'i Pekanbaru ke PPPA

Riko 16 Aug 2023, 12:52
 Mirwan (kiri) bersama orang tua murid (tengah ) melaporkan SD IT Imam Syafi'i ke PPA provinsi Riau
Mirwan (kiri) bersama orang tua murid (tengah ) melaporkan SD IT Imam Syafi'i ke PPA provinsi Riau

RIAU24.COM - Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) Imam Syafi'i Jalan Seokarno Hatta Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru dilaporkan wali muridnya ke UPT pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) provinsi Riau. Rabu 16 Agustus 2023. Pelaporan ini terkait trauma yang dialami anaknya yang dikeluarkan secara sepihak oleh pihak sekolah.

Mirwan selaku kuasa hukum wali murid yang mendatangi PPPA mengatakan kedatangannya ke PPA tidak lain untuk melaporkan SD IT Imam Syafi'i atas kejadian yang menimpa anak kliennya.

"Hari ini kita melaporkan SD IT Imam Syafi'i yang mengeluarkan secara sepihak anak klien saya oleh pihak sekolah. Kita berharap adanya laporkan ini  PPPA bisa menindaklanjuti masalah ini,"kata Mirwan.

Mirwan menceritakan kejadian ini bermula ketika wali murid mengkritik akan kebijakan sekolah yang tidak sesuai harapan seperti baju hingga fasilitas sekolah.

"Awalnya wali murid di WA group protes soal baju sekolah yang tipis tidak sesuai dengan harapan, kemudian lampu sering mati, dan yang lebih parah anak- anak disuruh mencuci tangan di air bekas limbah AC karena tidak ada air bersih,"kata Mirwan.

"Dan akibat kritikan tersebut, dua orang anak dikeluarkan termasuk anak kliennya dari sekolah secara sepihak,"terangnya.

Mirwan mengatakan selain melaporkan ke PPPA, pihaknya katanya juga akan melaporkan ke polisi dan dinas pendidikan untuk diberi sanksi tegas.

"Karena bukan sedikit uang yang dikeluarkan untuk sekolah disitu. Seharusnya ada keadilan disana antara kewajiban dan hak. Dengan adanya proses ini kami berharap dinas pendidikan memberikan perhatian dengan memberikan sanksi tegas kepada sekolah tersebut, apalagi anak-anak tidak tahu menahu dan hanya menyampaikan haknya yang tidak didapatkanya di sekolah,"pintanya.

Sementara itu, ditempat yang sama Kharisma Risanda orang tua murid, sangat menyesalkan sikap pihak sekolah Imam Syafi'i yang membuat anaknya mengalami pukulan mental. Dia berharap dinas pendidikan mengambil sikap terhadap masalah ini.

"Dia mengeluarkan anak saya tanpa panggilan atau surat peringatan atau mediasi. Padahal kita sudah memberikan kewajiban kita tapi mereka tidak memberikan hak kita,"pungkasnya.

Ditanya kondisi anak kliennya yang dikeluarkan secara sepihak oleh SD IT Imam Syafi'i, Mirwan mengatakan saat ini masih terganggu meskipun sudah pindah ke sekolah lain.

"Dan hari Jumat akan dilakukan pemeriksaan psikologi oleh pihak PPPA,"tutupnya.

Saat dikonfirmasi pihak sekolah Imam Syafi'i, Rio mengatakan akan menyampaikan keterangan resmi dari pihak sekolah.

"Kami sampaikan pada pimpinan dan segera memberikan keterangan secepatnya,"ujarnya singkat.