TAHUKAH ANDA : Indonesia Raih Peringkat 5 Dalam Kasus Kematian Bayi Baru Lahir, Jadi yang Tertinggi se-ASEAN
RIAU24.COM - Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki jumlah angka kematian bayi baru lahir tertinggi. Bahkan Indonesia menempati peringkat kelima tertinggi di Asia Tenggara.
Dokter spesialis anak Prof Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) menyoroti tingginya angka tersebut. Menurutnya Indonesia masih terus 'bertarung' dengan tingginya angka kasus bayi yang meninggal ketika baru lahir.
"Sudah lama sekali Indonesia ini berjuang dan bergelut dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi," ucap Prof Rinawati ketika ditemui di Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).
"Sekarang ini Indonesia masih berada di peringkat 5 dengan kasus kematian bayi tertinggi di Asia Tenggara. Ini bukan sesuatu yang patut untuk dibanggakan," sambungnya.
Berdasarkan data Bank Dunia, angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) Indonesia sebesar 11,7 dari 1.000 bayi lahir pada 2021. Dibandingkan negara ASEAN lainnya, Indonesia memiliki jumlah kasus lebih tinggi dari Vietnam, Brunei, Thailand, Malaysia, dan paling rendah Singapura di angka 0,8 dari 1.000 kelahiran.
Adapun empat negara teratas dengan kasus kematian bayi di ASEAN antara lain adalah Myanmar, Laos, Kamboja, dan Filipina.
Prof Rinawati mengatakan tingginya angka kematian pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh beberapa penyebab. Mulai dari kelahiran prematur, masalah pernapasan seperti asfiksia, dan masalah kesehatan bawaan.
"Risiko terbesar masalah pernapasan yang bisa dialami bayi itu bahkan bisa membuat bayi meninggal dunia," ucap Prof Rinawati.
"Setiap hari kalau dihitung angka kelahiran di Indonesia itu kan sekitar 5 juta ya. Nah, dalam satu hari itu ada 200 bayi yang meninggal di seluruh Indonesia. Kasus kematian itu 70 persen karena masalah penyakit pernapasan," pungkasnya. ***