Malam Hari Polusi Makin Menjadi-Jadi, Ternyata Ini Penjelasannya Dari Segi Ilmiah
Pemicu lainnya adalah lapisan inversi, lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer dingin. Dalam kondisi normal, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat.
"Karena kita di wilayah urban dan sekarang saat musim kemarau itu ada fenomena namanya lapisan inversi. Jadi ketika pagi, di bawah atau permukaan ini lebih dingin dibandingkan di lapisan atas," jelas Ardhasena.
"Sehingga, itu mencegah udara itu untuk naik dan kemudian terdispersi. Itu penjelasan mengapa Jakarta kelihatan keruhnya di bawah dibandingkan di atas karena setting perkotaan yang di mana kita semua hidup bersama," tambahnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Prof Budi Haryanto sebelumnya sempat menjelaskan alasan di balik pemicu polusi relatif lebih tinggi pada malam hari. Dirinya menyinggung kemandekan udara, yang dipengaruhi oleh kecepatan angin melambat di malam hari.
Efeknya, membuat konsentrasi PM 2,5 menjadi lebih tinggi.
"Biasanya kan terurai oleh kecepatan angin terus kemudian embun yang di atas itu tercairkan oleh matahari. Perbedaan suhu jadi tidak bisa terurai ke atas," jelas Prof Budi saat dihubungi detikcom.