Mengerikan, Remaja di Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Ternyata Ini Pemicunya
RIAU24.COM - Belakangan ini kasus kematian anak mengkhawatirkan, termasuk di usia remaja. Pada anak dan balita, penyebab kematian didominasi kasus infeksi campak dan difteri. Sementara, pada remaja dikaitkan dengan kasus masalah mental hingga suicide atau bunuh diri.
"Kalau anak remaja itu biasanya masalah kecelakaan, suicide, hingga masalah mental, itu penyebab kematian tertingginya," ungkap dokter spesialis tumbuh kembang anak dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
dr Bernie menyebut banyak sekali anak-anak remaja yang memiliki masalah mental. Terkadang, mereka tidak berani alias tidak tahu kemana harus mengadu. Akhirnya, opsi yang dipilih hanya bertanya ke teman terdekat, yang belum tentu mengerti permasalahannya.
"Belum lagi tadi bullying, masalah pribadi, bahkan masalah jerawat itu bagi remaja adalah masalah yang besar," lanjut dr Bernie.
"Hal-hal seperti itu yang akhirnya kalau didiamkan, tidak bisa mendapatkan orang yang tepat untuk berdiskusi, yang ujung-ujungnya memicu masalah mental, rasa cemas, hingga suicide, dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, masalah malnutrisi juga menjadi salah satu pemicu tingginya kasus kematian pada remaja. Itu termasuk kasus obesitas dan keinginan untuk memiliki tubuh langsing hingga hingga memicu kondisi anemia defisiensi besi.