Krisis Populasi Makin Buruk, China Putar Otak Agar Warganya Mau Punya Anak
"Investasi yang lebih besar juga diperlukan untuk meningkatkan penelitian pencegahan penyakit bagi perempuan dan anak-anak," sambungnya.
Meskipun banyak insentif dan slogan pronatalis yang diluncurkan di seluruh negeri untuk mendorong angka kelahiran, pakar demografi mengakui bahwa itu tidak mungkin memberi efek langsung. Sementara China harus menerima dan beradaptasi dengan norma baru.
Selain insentif konvensional seperti hadiah uang tunai, cuti melahirkan, dan subsidi perumahan, pihak berwenang telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk mendorong masyarakat agar mau memiliki lebih banyak anak. Namun, hasilnya belum menjanjikan.
Saat angka kelahiran anjlok, jumlah taman kanak-kanak di China turun 5.610 pada tahun lalu. Ini menandai penurunan pertama sejak 2008.
Total siswa yang terdaftar di taman kanak-kanak dan prasekolah juga menurun 3,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 46,3 juta pada tahun 2022, menurut Kementerian Pendidikan.
Tak hanya kelahiran, angka pendaftaran pernikahan juga turun menjadi 6,83 juta pada tahun lalu. Hal itu menandai adanya penurunan tahunan kesembilan berturut-turut dan mencapai level terendah sejak akhir 1970-an. ***