Menara Eiffel di Paris Sempat Dievakuasi Setelah Ancaman Bom
RIAU24.COM - Menurut sebuah laporan oleh Reuters mengutip sumber-sumber polisi Prancis, Menara Eiffel di ibu kota Paris dievakuasi dan ditutup untuk umum pada hari Sabtu (12 Agustus) sebagai tindakan pencegahan menyusul ancaman bom.
Namun, setelah dua jam atau lebih pengunjung diizinkan kembali ke dalam, kantor berita itu diberitahu.
Pengunjung dibersihkan dari tiga lantai dan alun-alun di bawah monumen tak lama setelah pukul 1.30 (waktu setempat), menurut sebuah laporan oleh AFP.
Ia menambahkan, bahwa SETE, badan yang mengelola situs tersebut, mengatakan para ahli penjinak bom serta polisi sedang menjelajahi daerah tersebut, termasuk sebuah restoran yang terletak di salah satu lantai.
"Ini adalah prosedur biasa dalam situasi seperti ini yang jarang terjadi," kata seorang juru bicara kepada kantor berita yang berbasis di Paris.
Menurut sebuah laporan oleh Le Parisien, sebuah surat kabar harian Prancis, perimeter keamanan besar telah didirikan, lalu lintas dialihkan dan monumen juga dievakuasi.
Namun, sekitar dua jam kemudian, sumber polisi Prancis mengatakan kepada Reuters, "Itu adalah alarm palsu, orang dapat kembali ke dalam".
Beberapa turis, yang datang berbondong-bondong selama puncak musim panas di monumen Paris yang ikonik, mengatakan mereka kesal dengan penutupan dua jam, menurut Reuters. Ini setelah mereka menunggu dalam antrian hampir 100 meter di salah satu pintu masuk sebelum ancaman dibatalkan.
Ancaman bom terakhir yang dipanggil di Menara Eiffel adalah pada September 2020 dan merupakan panggilan anonim yang dilakukan kepada polisi yang mendorong evakuasi menara, yang juga berlangsung sekitar dua jam.
Khususnya, simbol paling simbolis di Prancis, Menara Eiffel menarik 6,2 juta pengunjung tahun lalu. Monumen ini memiliki kantor polisi di kaki pilar selatan dan setiap pengunjung harus menjalani pemeriksaan keamanan sebelum masuk.
Pekerjaan konstruksi menara dimulai pada Januari 1887 dan selesai pada 31 Maret 1889.
(***)