Setidaknya 36 Tewas Dalam Kebakaran Hutan Dahsyat di Pulau Maui Hawaii
RIAU24.COM - Setidaknya 36 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam kebakaran hutan yang merobek pulau Maui di Hawaii, setelah dimulai pada Selasa (8 Agustus), kata pejabat daerah.
Kebakaran hutan yang dipicu angin telah memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari 11.000 orang dari daerah tersebut.
Kota komunitas barat Lahaina mungkin adalah daerah yang paling parah terkena dampak karena pihak berwenang berjuang untuk menahan api.
Para pejabat mengatakan 271 bangunan telah rusak atau hancur sementara puluhan masih hilang.
Menurut Penjabat Gubernur Sylvia Luke, "jalan menuju pemulihan akan panjang".
"Ketika upaya pemadaman kebakaran berlanjut, 36 total korban jiwa telah ditemukan hari ini di tengah kebakaran Lahaina yang aktif. Tidak ada rincian lain yang tersedia saat ini," katanya yang dirilis Rabu malam.
Begitulah jejak kehancuran yang dilakukan penduduk untuk melarikan diri dengan mengerikan menggunakan perahu atau mobil. Beberapa bahkan menyelam ke Samudra Pasifik saat api yang bergerak cepat menelan rumah mereka.
Badai Dora memperburuk kebakaran hutan
Api di wilayah tersebut telah dikipasi oleh angin dari Badai Dora yang melewati ratusan mil ke selatan.
Mayor Jenderal Kenneth Hara, yang memimpin respons militer untuk memadamkan api, mengatakan petugas pemadam kebakaran telah menggunakan lebih dari 150.000 galon air sejauh ini.
Helikopter telah dikerahkan tetapi mereka menghadapi kesulitan karena angin dengan kecepatan hingga 85 mph membuat pekerjaan mereka menantang.
Layanan penting seperti listrik dan menara seluler turun ketika kebakaran terus mengamuk dipicu oleh angin kencang dari badai terdekat di Samudra Pasifik. Lebih dari 12.000 orang di seluruh Hawaii saat ini tanpa listrik, menurut PowerOutage.Us.
Presiden AS Joe Biden memerintahkan semua aset federal di Hawaii untuk dimobilisasi untuk melawan kondisi ekstrem.
"Saya telah memerintahkan semua aset Federal yang tersedia di Kepulauan untuk membantu tanggapan," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, mantan presiden Barack Obama turun ke X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter untuk menunjukkan solidaritas dengan para korban kebakaran.
"Michelle dan saya memikirkan semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai, atau yang hidupnya telah terbalik," tulis Obama di X.
Menurut para ahli, meskipun penyebab pasti kebakaran hutan belum diketahui, panas ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan global bisa menjadi salah satu alasan potensial.
Para ilmuwan telah menyatakan Juli sebagai bulan terpanas yang pernah tercatat, dengan benua Asia, Eropa dan Amerika Utara semuanya berjuang melawan panas yang ganas.
Menurut para ahli, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah sangat memperburuk efek pemanasan global, yang menyebabkan suhu setinggi langit. Akibatnya, kebakaran hutan seperti yang terjadi di Maui telah menjadi kejadian umum di seluruh planet ini.
(***)