Pimpinan Kudeta Tuding Pasukan Prancis Ingin Kacaukan Niger
Namun para pemimpin kudeta telah mencabut lima perjanjian kerja sama militer dan menangguhkan siaran kantor berita internasional Prancis, France 24 dan RFI. "Tidak ada serangan yang terjadi terhadap kamp Niger," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat pemerintah Prancis mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tidak ada teroris yang dibebaskan oleh pasukan Prancis. Para ahli telah memperingatkan potensi kekosongan kekuasaan di Niger dapat dimanfaatkan oleh kelompok bersenjata.
Tentara dari pengawal presiden negara itu merebut kekuasaan dan menahan Presiden Mohammad Bazoum pada 26 Juli, memicu kecaman internasional dan ancaman serangan militer oleh negara-negara tetangga Afrika Barat. Para pemimpin kudeta menutup ruang udara Nigeria pada hari Minggu dan telah memperingatkan terhadap intervensi asing.
“Tillaberi adalah area di mana Anda melihat banyak aktivitas dari kelompok yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIL,” kata Ahmed Idris dari Al Jazeera yang melaporkan dari Abuja, ibu kota Nigeria.
"Dan ini dikhawatirkan sejak hari pertama kudeta bahwa beberapa anggota kelompok bersenjata di kawasan itu dapat memanfaatkan apa yang terjadi,” kata Idris.