COVID Varian Eris Melonjak, Ini yang Ditakutkan Oleh WHO
RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah menyelidiki beberapa varian Corona, termasuk varian EG.5.
Diketahui, varian tersebut tengah menyebar di sejumlah negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, WHO sudah melacak keberadaan varian tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus baru COVID-19.
"WHO tengah melacak beberapa varian COVID-19, termasuk EG.5, yang akan kami publikasikan evaluasi risikonya. Risiko tetap ada dari varian lebih berbahaya yang baru muncul yang dapat memicu peningkatan kasus dan kematian secara tiba-tiba," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (9/8/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
Setelah diselidiki, WHO mengklasifikasikan varian tersebut sebagai 'variant of interest'. Tetapi, itu tampaknya tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Varian yang menyebar cepat, yang paling umum di Amerika Serikat dengan perkiraan lebih dari 17% kasus, berada di balik peningkatan virus di seluruh negeri.
Varian ini juga telah terdeteksi di China, Korea Selatan, Jepang, hingga Kanada.
"Secara kolektif, bukti yang tersedia tidak menunjukkan bahwa EG.5 memiliki risiko kesehatan masyarakat tambahan dibandingkan dengan garis keturunan keturunan Omicron lainnya yang beredar saat ini," kata WHO dalam evaluasi risiko.
"Diperlukan evaluasi yang lebih komprehensif terhadap risiko yang ditimbulkan oleh EG.5," sambung WHO yang dikutip dari Reuters, Kamis (10/8/2023).
Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove mengatakan varian EG.5 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Tetapi, itu tidak lebih parah daripada varian Omicron lainnya.
"Kami tidak mendeteksi perubahan keparahan EG.5 dibandingkan dengan sublineage Omicron lainnya yang telah beredar sejak akhir 2021," katanya. ***