RIAU24.COM - Sejumlah masyarakat Desa Tanjung Air Hitam, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan memprotes aksi Kadishub yang melakukan pemasangan portal Kayu setinggi 2,5 meter di jalan desa tersebut. Mereka memprotes karena pemasangan portal kayu tersebut sangat menganggu aktivitas mereka.

zxc1 

"Kami para supir dari truk dan angkutan CPO, Kernel, Kayu, serta Sawit (TBS) ini mengeluh sejak adanya pemasangan portal dari kayu tesebut, yang terpasang sejak 3 Agustus 2023. Karena adanya portal itu aktivitas kami sebagai supir untuk mencari makan terganggu,"keluh Par salah satu warga yang berprofesi sebagai supir di daerah tersebut.

Par berharap Dishub Pelalawan segera mencopot portal tersebut. Agar aktifitas warga bisa kembali lancar seperti biasanya. Karena selain menganggu aktivitas supir antar jemput anak-anak sekolah menggunakan mobil perusahaan juga terganggu.

Terpisah Kepala Dishub Pelalawan Ferry Z saat dikonfirmasi lewat selulernya terkait portal kayu tersebut tidak bisa dihubungi. Pesan singkat pun tidak dijawab. Hingga berita ini diturunkan pihak dishub belum memberikan jawaban.

Untuk diketahui pula, apa yang dilakukan oleh pihak Dishub Pelalawan pemasangan portal kayu tersebut juga sangat bertentangan dalam berita acara kesepakatan bersama dengan Kadishub Pelalawan, Camat Kerumutan, Polsek Kerumutan, dan sejumlah pihak perusahaan yang berada sekitar daerah itu dengan sepuluh poin ditandatangani.

Berita acara itu dibuat pada tanggal 27 Juli 2023, bertempat di Kantor Dishub Pelalawan tersebut juga dihadiri pihak pelaku usaha (perusahaan). Antara lain perusahaan-perusahaan PT Arara Abadi (PT AA), PT Mekarsari Alam Lestari (PT MAL), PT Jaya Bersinar Sejahtera (PT JBS), PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP), dan PT Costa.