RIAU24.COM - Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC) mengeluarkan peringatan kepunahan untuk lumba-lumba vaquita yang terancam punah pada hari Senin, yang populasinya, sesuai laporan, diperkirakan telah anjlok menjadi kurang dari selusin.

Ini adalah peringatan kepunahan pertama lembaga tersebut.

Vaquita yang terancam punah, yang juga merupakan lumba-lumba paling mini di dunia dan aborigin di Teluk California Meksiko, telah terancam oleh penangkapan ikan jaring insang ilegal untuk ikan langka yang disebut totoaba, yang kandung kemihnya sangat dihargai di Asia.

Pemerintah Meksiko telah berada di bawah tekanan konstan untuk meningkatkan upaya untuk menindak praktik tersebut.

Dalam sebuah laporan, komite ilmiah IWC menggarisbawahi penurunan 83% dalam populasi vaquita antara tahun 2015 dan 2018 menjadi hanya sembilan atau 10 hewan laut secara total.

Peringatan itu, sesuai IWC, muncul dari keyakinannya bahwa mekanisme baru diperlukan untuk menyuarakan kekhawatiran kepunahan untuk peningkatan jangkauan spesies dan populasi cetacea.

Namun, lembaga itu mengatakan bahwa mereka percaya bahwa penegakan penuh larangan jaring insang di habitat inti hewan dapat memberi vaquita kesempatan untuk pulih.

"Kepunahan vaquita tidak bisa dihindari kecuali 100% jaring insang segera diganti dengan alat tangkap alternatif yang melindungi vaquita dan mata pencaharian nelayan," katanya.

Pada bulan Mei, menteri dalam negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa Meksiko gagal dalam melakukan upaya untuk mengakhiri perdagangan satwa liar ilegal yang mengancam vaquita, tetapi larangan perdagangan dikesampingkan oleh pemerintah AS pada bulan Juli.

(***)