Dinilai Hina Presiden Jokowi, Moeldoko Tantang Rocky Gerung
RIAU24.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko beraksi atas pernyataan akademisi sekaligus aktivis Rocky Gerung yang dinilai telah menghina Presiden Jokowi.
”Saya ingin mengingatkan tugas yang melekat di kepala staf presiden adalah menjaga kehormatan presiden jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main,” ungkap Moeldoko kepada awak media, dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Siang tvOne, Kamis (3/8/2023).
Moeldoko juga menegaskan dirinya sebagai mantan Panglima TNI (2013-2015) mengaku siap melindungi presiden dalam keadaan apapun. “Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi. Apalagi menghadapi suatu seperti ini biasa,” tegas Moeldoko.
Menurutnya Rocky Gerung nyata-nyata telah membawa situasi yang tidak baik.
Sebagai seorang intelektual dia seharusnya bisa memberikan suri tauladan kepada generasi penerus karena akan menunjukkan preseden yang kurang baik kedepannya. “Ini sudah saya kategorikan menyerang pribadi presiden.
Sungguh tidak bisa ditoleransi. Untuk itu saya juga berharap para penegak hukum mengambil langkah-langkah sesuai dengan perundangan yang berlaku,” kata Moeldoko.
Selain itu purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat ini juga mendukung sepenuhnya organisasi masyarakat ataupun relawan yang melaporkan Rocky Gerung ke polisi. Namun terkait rencana aksi turun ke jalan untuk menyuarakan agar Rocky Gerung ditangkap, Moeldoko meminta agar berhati-hati. “Sepanjang itu mengikuti aturan (silakan).
Kalau tidak mengikuti aturan jangan lakukan karena akan menimbulkan persoalan baru. Serahkan kepada para penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah yang tegas,” ujar Moeldoko.
Pembelaan Rocky Gerung atas tudingan menghina Presiden Jokowi Sementara itu Rocky Gerung menjelaskan makna kata bajingan yang ia tujukan kepada Presiden Jokowi di acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi. “Ada orang yang sudah riset ditulis di National Geographic. Bajingan artinya orang yang dicintai Tuhan.
Di zaman Mataram itu nama untuk kusir dokar atau kusir gerobak sapi,” terang Rocky Gerung. “Bajingan artinya mereka yang justru membawa berkah karena mengangkut bahan makanan di zaman Mataram,”imbuhnya.
Kala era perang kemerdekaan, lanjut Rocky, para pejuang juga disembunyikan di gerobak oleh para bajingan itu. Selebihnya, dia juga mengaku tak menyerang Jokowi secara pribadi.
“Kenapa dihalangi? Saya juga berhak untuk mengajukan pandangan politik saya sama seperti saya menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi.
Saya nggak melaporkan mereka walau itu menghina akal sehat,” jelas Rocky. “Orang musti tahu saya mendeskripsikan keadaan bahkan mendeskripsikan kondisi psikologi Presiden Jokowi bukan personilnya,”tambahnya.