ISIS Klaim Bom Bunuh Diri Pakistan, 54 orang Meninggal Dunia 200 Lainnya Luka-luka
RIAU24.COM - ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman yang menewaskan 54 orang di acara rapat umum pemilihan pro-Taliban di pakistabn beberapa waktu lalu.
Melansir dari lawan The Star, pada 1 Agutus 2023, grup afiliasi ISIS di Afghanistan ini mengaku atas serangan bom bunuh diri di Pakistan yang telah menewaskan setidaknya 54 orang.
Ledakan terjadi saat rapat umum pemilihan partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) yang sedang berkumpul di kota Khar dekat perbatasan Afghanistan.
ISIS Khorasan (ISIS-K) mengklaim ledakan dalam sebuah pernyataan di situs Amaq.
Mereka menyebutkanb bahwa penyerang telah meledakkan rompi peledak dan bahwa bom bunuh diri pada Hari Minggi kemarin di distrik Bajaur itu merupakan bagian dari perang berjelanjutan ISIS-K dalam melawan demokrasi yang dianggap bertentangan dengan Islam.
Beberapa jam setelahnya, ratusan pelayat di Bajaur menbawa peti mati terbungkus kain warna-warni ke lokasi pemakaman.
Otoritas setempat menginformasikan jumlah korban tewas telah mencapai 54, termasuk sedikitnya lima anak-anak dan melukai hamper 200 orang.
Ledakan bom bunuh diri di Bajaur tampaknya mencerminkan perpecahan di antara kelompok-kelompok Islamis di Pakistan, yang memiliki kehadiran kuat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan itu. Partai JUI-F diketahui memiliki hubungan dengan Taliban Afghanistan dan Pakistan.
Saat kejadian, setidaknya 1.000 orang memadati tenda dekat pasar untuk menghadiri rapat umum partai menjelang pemilu di musim gugur, menurut keterangan kepolisian.
"Orang-orang meneriakkan 'Allahu Akbar' ketika para pemimpin partai tiba," kata Khan Mohammad, seorang warga setempat yang mengaku berdiri di luar tenda.
"Dan saat itulah, saya mendengar suara bom yang memekakkan telinga," sambungnya.
Mohammad juga mengaku mendengar orang-orang berteriak minta tolong, dan beberapa menit kemudian ambulans datang dan mulai mengevakuasi mereka yang terluka.
Sebelumnya, kepolisian Pakistan telah mencurigai ISIS-K sebagai dalang di balik ledakan. Kelompok itu berbasis di provinsi tetangga Nangarhar, Afghanistan, dan merupakan saingan dari Taliban Afghanistan dan al-Qaeda.
Analis keamanan Pakistan Mahmood Shah juga sebelumnya mengatakan bahwa faksi-faksi sempalan dari Taliban Pakistan berpotensi menjadi tersangka ledakan, meski pun kelompok itu membantah terlibat dalam serangan.
Militer Pakistan menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, di Bajaur sebelum mendeklarasikan distrik itu bersih dari militan pada 2016.
Namun partai JUI-F, yang dipimpin ulama dan politisi garis keras Fazlur Rehman, tetap menjadi kekuatan politik yang signifikan.
(***)