RIAU24.COM - Pihak berwenang Taliban telah menghancurkan puluhan alat musik, hanya beberapa hari setelah menutup salon kecantikan di seluruh Afghanistan.

Gambar yang dibagikan menunjukkan gitar, dua alat musik petik lainnya, harmonium, dan tabla, serta amplifier dan speaker yang dibakar.

"Mempromosikan musik menyebabkan kerusakan moral dan memainkannya akan menyebabkan kaum muda tersesat," kata Aziz al-Rahman al-Muhajir, kepala Kementerian Herat untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

Sebagian besar barang dikumpulkan dari ruang pernikahan di provinsi Herat.

Otoritas Taliban terus memberlakukan undang-undang dan peraturan yang mencerminkan visi Islam yang keras termasuk melarang bermain musik di depan umum sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus 2021.

Ribuan salon kecantikan ditutup di seluruh negeri setelah otoritas Taliban menganggap makeover tertentu terlalu mahal, atau tidak Islami, pekan lalu.

Perempuan telah menanggung beban peraturan pemerintah yang baru, dan tidak diizinkan di depan umum kecuali mengenakan jilbab.

Gadis dan wanita remaja telah dilarang masuk sekolah dan universitas, dan mereka juga dilarang memasuki taman, taman bermain, dan pusat kebugaran.

(***)