Sebut Sekjen Gerindra Sepelekan Isu HAM Pada Prabowo, Aktivis 98: Itu Jelas Penghinaan
RIAU24.COM - Partai Gerindra dikecam oleh mantan aktivis 98, Lilik Hs. Ini karena partai yang diketuai Prabowo Subianto itu dinilai menyepelekan pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.
Pernyataan itu disampaikan Lilik merespons pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut isu HAM hanya sekedar isu lima tahunan pemilu untuk menurunkan elektabilitas Prabowo Subianto.
"Partainya Prabowo (Gerindra) itu mengatakan HAM itu HAM, HIM, HUM. Itu jelas penghinaan, itu penghinaan besar buat kita semua," ujar Lilik dilansir dari cnnindonesia.com.
Bukan tanpa alasan Lilik emosi, ia mengatakan banyak kawannya yang hingga kini masih belum ditemukan jejaknya, baik mereka yang aktif di Partai Demokratik (PRD) maupun yang tergabung di sejumlah organisasi.
Sebut saja nama-nama aktivis seperti Widji Thukul, Bimo Petrus, Herman Hendrawan hingga Suyat.
Lilik juga menyebut Prabowo yang pada saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus merupakan aktor utama yang harus bertanggung jawab atas sejumlah aktivis reformasi 1998. Namun, kata Lilik, Prabowo tidak pernah diadili atas dosa-dosanya itu.
"Prabowo tentu saja sebagai orang pertama, karena dia adalah komandan Kopassus, orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa, yang tidak pernah diadili, dinyatakan bersalah tapi tidak pernah diadili," ujarnya.
Lilik juga menyayangkan sikap pelopor PRD Budiman Sudjatmiko yang bertemu aktor penghilangan paksa aktivis.
"Kini Budiman Sudjatmiko bersedia membungkukkan badan, bersedia menjadi pembasuh dosa-dosa dari orang yang menculik kawan-kawan kami sendiri, itu sesuatu yang tidak hanya menyakitkan," ujarnya.
Sementara, Politikus PDIP yang juga aktivis PRD Ribka Tjiptaning menyebut Budiman Sudjatmiko sudah tak waras usai mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto yang dianggapnya sebagai aktor pelanggar HAM.
Ia mengkritik pernyataan Budiman yang mengaku memiliki banyak kesamaan pandangan dengan Prabowo.
"Ya kalau buat aku itu mah udah sakit jiwa atau salah minum obat dia, sekelas Budiman ya kalau sekelas Budiman ngomong begitu," ujarnya.