Topan Doksuri Menerjang Filipina Sementara China dan Taiwan Tetap Waspada
RIAU24.COM - Topan Doksuri menghantam Filipina utara saat angin kencang dan hujan deras melanda negara itu pada Rabu (26 Juli). Sungai meluap dan berdampak pada jaringan listrik menyebabkan ribuan orang tanpa listrik.
Hujan memengaruhi masyarakat pesisir dan memengaruhi desa-desa terpencil yang terletak di hutan tropis.
Reuters melaporkan bahwa cuaca buruk menyebabkan 1 kematian sementara AFP mengatakan ada enam kematian. Banyak Orang telah dipindahkan ke daerah yang lebih aman.
Badai membawa angin hingga 175 kilometer per jam (108 mil per jam).
"Kami dipukuli di sini," kata Gubernur Provinsi Cagayan, Manuel Mamba, kepada Reuters.
Badai tersebut telah diklasifikasikan sebagai topan super oleh Administrasi Meteorologi China. Topan Doksuri membentang hampir 900 km (560 mil). Diperkirakan akan mempertahankan kekuatannya saat terus menuju Taiwan dan daratan China.
Badan cuaca China telah menaikkan peringatan badai ke tingkat tertinggi kedua. Provinsi Guangdong, yang memiliki pusat manufaktur telah memperingatkan badai terburuk dalam satu dekade.
Pendaratan di China
Diperkirakan Doksuri akan mendarat di China pada Jumat (28 Juli). Ini akan menjadi pendaratan topan kedua setelah Topan Talim menghantam Guangdong pada 17 Juli.
Penjaga pantai Filipina mengatakan bahwa 4.000 penumpang terdampar di pelabuhan di seluruh negeri karena perjalanan laut ditangguhkan.
Di Taiwan, ada tanda-tanda bahwa orang panik membeli dan menimbun barang-barang penting karena takut badai akan melumpuhkan kota dan desa.
"Saya datang untuk membeli sayuran dan daging untuk persiapan topan, tetapi tidak ada yang tersisa," kata jaringan TV lokal CTS mengutip Lin, seorang pembelanja di kota tenggara Taitung.
"Rak-raknya kosong, semuanya sudah habis terjual," katanya.
Pihak berwenang di Taiwan telah mengeluarkan peringatan untuk beberapa kabupaten dan kota di selatan termasuk Kaohsiung.
Itu adalah kota pelabuhan.
Di Taiwan selatan dan timur, lebih dari 300 orang telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Topan Doksuri diperkirakan menyebabkan hujan hingga 1 meter (3,3 kaki).
Pendekatan topan telah mempengaruhi perjalanan udara dan kereta api di Taiwan. Layanan feri ke pulau Kinmen dan Matsu yang diperintah Taiwan dari daratan Tiongkok semuanya dihentikan.
Guangzhou Daily, outlet berita yang dikelola negara telah melaporkan bahwa Topan Doksuri dapat menjadi topan terkuat yang telah mendarat atau berdampak serius pada Guangdong timur dalam satu dekade.
China telah meningkatkan tanggap daruratnya dari Level 3 ke Level 2. Ini berarti topan yang akan datang diperkirakan akan berdampak parah pada negara tersebut.
(***)