RIAU24.COM - Sebuah kapal Rumania rusak selama serangan Rusia di pelabuhan Reni Ukraina di Sungai Danube pada hari Senin, menurut laporan media pada hari Selasa (25 Juli).

Perwakilan kantor konsuler dari Ukraina mengatakan bahwa kapal mengalami kerusakan ringan dan melanjutkan perjalanannya.

Sebuah laporan oleh news.ro bahwa Rusia meluncurkan serangan pesawat tak berawak di Reni pada Minggu malam, menargetkan gudang.

Serangan itu menghancurkan depot biji-bijian dan merusak beberapa fasilitas penyimpanan, sebuah laporan oleh Ukrainska Pravada mengatakan.

Oleh Kiper, kepala Administrasi Militer Odesa Oblast, mengatakan bahwa enam pekerja terluka di mana empat di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Sementara itu, tidak ada warga Rumania yang terluka.

Presiden Rumania Klaus Iohannis mengatakan bahwa serangan baru oleh Rusia merupakan ancaman serius bagi keamanan di Laut Hitam.

Rusia Luncurkan Serangan Drone Baru di Kyiv

Pada hari Selasa, Rusia meluncurkan serangan pesawat tak berawak baru di Kyiv dan sebagian Ukraina tengah dan utara.

Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan bahwa Rusia menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk menyerang Kyiv untuk keenam kalinya bulan ini, tetapi semuanya ditembak jatuh.

Tidak ada laporan segera tentang kerusakan atau korban.

Serangan udara meraung selama lebih dari tiga jam di wilayah Kyiv, sebuah laporan oleh kantor berita Reuters mengatakan.

Pejabat regional mengatakan sebuah objek infrastruktur tak dikenal dihantam di wilayah utara Zhytomyr, dua pesawat tak berawak jatuh di ladang dan satu di hanggar kosong di wilayah tengah Cherkasy, dan satu pesawat tak berawak ditembak jatuh di masing-masing Poltava tengah dan wilayah Sumy utara.

Anggota parlemen Ukraina ditangkap karena diduga berkolaborasi dengan Moskow

Anggota parlemen Ukraina Oleksandr Ponomaryov ditangkap pada hari Selasa karena dicurigai berkolaborasi dengan Rusia.

Ponomaryov ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan pengkhianatan, menurut kantor jaksa agung.

Dalam sebuah pernyataan, Dinas Keamanan Ukraina mengatakan bahwa Ponomaryov telah bersedia berkolaborasi dengan Rusia ketika dia berada di bagian wilayah Zaporizhzhia yang diduduki. Anggota parlemen telah membantah berkolaborasi dengan Rusia di masa lalu.

(***)