11 Orang Tewas di China Setelah Atap Gimnasium Sekolah Menengah Runtuh
RIAU24.COM - Setidaknya 11 orang tewas setelah atap gimnasium sekolah menengah runtuh di bawah hujan lebat di kota timur laut Qiqihar di China, menurut laporan BBC.
Insiden itu terjadi ketika 19 orang berada di gimnasium. Sementara empat berhasil melarikan diri, 15 terjebak di bawah puing-puing.
Setelah petugas penyelamat tiba di tempat kejadian, semua 15 ditarik keluar tetapi hanya empat yang selamat dari dampak atap yang runtuh.
"Langit-langit gimnasium benar-benar jatuh dan tempat tersebut mencakup area seluas sekitar 1.200 meter persegi," lapor media pemerintah CGTN.
Menurut penyelidikan awal, perlite, suatu bentuk kaca vulkanik yang ditumpuk di atap menyerap air hujan, yang menyebabkan atap runtuh sekitar pukul 15.00 waktu setempat Minggu (23 Juli).
Pihak berwenang meluncurkan perburuan untuk menangkap mereka yang membangun gedung dan berhasil menangkap salah satu dari mereka dalam waktu singkat. Penyelidikan lebih lanjut saat ini sedang berlangsung.
Ini bukan pertama kalinya insiden terkait keselamatan terjadi di China. Negara ini terkenal karena tragedi semacam itu, terutama karena standar keselamatan yang lemah dan penegakan aturan yang buruk.
Bulan lalu, setidaknya 31 orang kehilangan nyawa sementara tujuh orang menderita luka serius setelah ledakan gas terjadi di sebuah restoran barbekyu di kota Yinchuan.
Ledakan itu disebabkan oleh kebocoran tangki bensin cair di dalam restoran. Gambar dan video bangunan yang rusak menunjukkan eksterior yang menghitam dan puing-puing yang tergeletak di seluruh area menjadi viral di platform media sosial.
Bahkan Presiden China Xi Jinping mengomentari insiden itu, menyebutnya 'memilukan', dan menambahkan itu adalah 'pelajaran mendalam'.
Menurut CCTV, Xi menarik para pejabat dan memerintahkan tinjauan risiko keselamatan nasional dan penguatan pengawasan keselamatan di sektor-sektor utama.
Demikian pula, pada bulan Februari, setidaknya 53 orang tewas sementara puluhan lainnya terluka setelah tambang batu bara runtuh di Liga Alxa di Mongolia Dalam.
(***)