Seorang Gadis Remaja Tewas Akibat Drone Ukraina yang Kembali Hantam Crimea
RIAU24.COM - Serangan drone atau pesawat tak berawak Ukraina di Crimea telah merusak gedung-gedung administrasi dan menewaskan seorang gadis remaja.
Serangan itu dilaporkan oleh gubernur Crimea yang dilantik Moskow, Sergei Aksyonov pada Kamis (20/7), beberapa hari setelah Ukraina menyerang jembatan strategis yang menghubungkan wilayah itu dengan Rusia.
"Akibat serangan UAV (drone) musuh, empat gedung administrasi rusak di salah satu permukiman di barat laut Crimea," tulis Aksyonov di Telegram seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/7/2023).
"Sayangnya, itu tidak berlalu tanpa korban - seorang gadis remaja meninggal," tulisnya.
"Semua dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada keluarga," katanya, tanpa memberikan perincian lebih lanjut tentang serangan itu ataupun menyebutkan di mana itu terjadi.
Sebelumnya, otoritas Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah melakukan operasi yang sukses di semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia, setelah pihak berwenang di sana menyebut kebakaran di sebuah fasilitas militer telah menyebabkan evakuasi massal warga sipil.
"Operasi berhasil dilakukan di Crimea yang diduduki. Musuh menyembunyikan tingkat kerusakan dan jumlah kehilangan manusia," kata Kyrylo Budanov, kepala intelijen militer Ukraina, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP.
Otoritas Rusia di Crimea mengatakan kebakaran telah terjadi di sebuah lapangan pelatihan militer dan 2.000 warga sipil di dekatnya telah dievakuasi demi keamanan.
"Evakuasi sementara penduduk dari empat lokasi yang berdekatan dengan lapangan militer di distrik Kirov telah direncanakan. Itu lebih dari 2.000 orang," kata Gubernur Crimea yang dilantik Moskow, Sergei Aksyonov.
Otoritas Rusia di Crimea tidak merinci penyebab kebakaran itu. Namun, media-media Rusia melaporkan adanya ledakan dan menunjukkan gambar gumpalan asap hitam mengepul ke langit.
(***)