Rishi Sunak Umumkan Kenaikan Biaya Visa Inggris
RIAU24.COM - Perdana Menteri Rishi Sunak telah mengumumkan bahwa biaya dan biaya tambahan kesehatan yang dibayarkan oleh pemohon visa, termasuk orang India, terhadap Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), yang didanai oleh negara, akan meningkat secara signifikan.
Kenaikan ini bertujuan untuk memenuhi kenaikan upah sektor publik negara tersebut.
Sunak mengonfirmasi kenaikan 5 hingga 7 persen di berbagai sektor publik, seperti untuk guru, polisi, dan dokter junior.
Namun, ia menekankan bahwa pemerintah tidak akan meminjam lebih banyak uang atau menaikkan pajak untuk mendanai kenaikan ini karena kekhawatiran tentang inflasi.
"Jika kita akan memprioritaskan membayar pekerja sektor publik lebih banyak, uang itu harus datang dari tempat lain karena saya tidak siap untuk memasang pajak orang dan saya tidak berpikir itu akan bertanggung jawab atau benar untuk meminjam lebih banyak karena itu hanya akan membuat inflasi lebih buruk," kata Sunak kepada wartawan pada konferensi pers Downing Street.
"Jadi, apa yang telah kami lakukan adalah dua hal untuk menemukan uang ini. Yang pertama adalah, kita akan meningkatkan biaya yang kita miliki untuk migran yang datang ke negara ini ketika mereka mengajukan permohonan visa dan memang sesuatu yang disebut Biaya Tambahan Kesehatan Imigrasi (IHS), yang merupakan retribusi yang mereka bayarkan untuk mengakses NHS," katanya menambahkan," Semua biaya itu akan naik dan itu akan meningkatkan lebih dari GBP 1 miliar, jadi secara keseluruhan biaya aplikasi visa akan naik secara signifikan dan sama untuk IHS."
Departemen pemerintah akan memprioritaskan kembali
Sebagai langkah kedua untuk menutupi tagihan upah yang lebih tinggi, departemen pemerintah akan diminta untuk memprioritaskan kembali pengeluaran mereka.
“Ini tidak memerlukan PHK atau pengurangan layanan melainkan pergeseran fokus ke arah prioritas yang berbeda,” kata Sunak.
Pemerintah partai Konservatif yang dipimpin oleh Rishi Sunak telah menghadapi tekanan dan perselisihan yang signifikan mengenai gaji sektor publik, yang mengakibatkan pemogokan di seluruh sekolah dan rumah sakit.
Dokter junior di Inggris, misalnya, memulai pemogokan lima hari pada hari Kamis setelah tuntutan mereka untuk kenaikan gaji 35 persen ditolak.
Sunak menyatakan bahwa tawaran upahnya sudah final dan bahwa tindakan industri lebih lanjut tidak akan mengubah keputusan.
"Tidak akan ada lagi pembicaraan tentang gaji. Kami tidak akan bernegosiasi lagi mengenai penyelesaian tahun ini dan tidak ada jumlah pemogokan yang akan mengubah keputusan kami. Sebaliknya, penyelesaian yang telah kita capai hari ini memberi kita cara yang adil untuk mengakhiri pemogokan. Kesepakatan yang adil untuk pekerja dan kesepakatan yang adil untuk pembayar pajak Inggris," katanya.
(***)