Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas dalam Serangan Rudal di Hotel Ukraina
RIAU24.COM - Seorang jenderal senior Rusia tewas dalam serangan rudal di Ukraina.
Sumber dari Rusia mengatakan bahwa Letnan Jedral Oleg Tsokov dikatakan tewas dalam serangan di sebuah hotel yang menampung komandan militer Rusia di Berdyansk, di pantai selatan Ukraina yang diduduki.
Laporan mengatakan dia terjebak dalam serangan Ukraina yang menghancurkan sebuah hotel yang menampung komandan militer Rusia di Berdyansk, sebuah kota di wilayah tenggara Zaporizhzhia di pantai Laut Azov.
Gambar dan video dari berbagai bagian Berdyansk telah beredar di media sosial, namun tidak ada yang menunjukkan lokasi ledakan yang tepat.
BBC Verify telah mengonfirmasi bahwa satu foto menunjukkan gumpalan asap membumbung dari area tempat Hotel Dune berada.
Obrolan di media sosial lokal Rusia menyatakan bahwa serangan terjadi pukul 04.00 waktu setempat pada 11 Juli lalu.
Beberapa pengguna mengatakan hotel tersebut telah diratakan seluruhnya akibat serangan rudal.
Hal ini menegaskan komentar sebelumnya dari administrasi militer kota Berdyansk, yang saat ini beroperasi dari wilayah yang dikuasai Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia belum secara resmi mengkonfirmasi kematiannya. Tapi itu diumumkan secara luas oleh saluran perang Rusia di aplikasi perpesanan Telegram.
Andrei Gurulyov, seorang anggota parlemen dan pensiunan jenderal yang muncul di acara populernya 60 Minutes pada Selasa (11/7/2023), mengatakan sang jenderal telah kembali ke Ukraina meskipun terluka parah di awal konflik.
Dia ditembak pada September tahun lalu saat memimpin Divisi Infanteri Bermotor ke-144 Rusia di daerah Svatove di Ukraina timur yang diduduki.
"Sayangnya, dia meninggal secara heroik. Pria ini layak mendapat penghormatan besar," kata pensiunan jenderal itu.
Beberapa akun perang Rusia di Telegram juga melaporkan kematiannya, termasuk blogger WarGonzo dan Informan Militer, saluran dengan lebih dari setengah juta pengikut.
Dengan tidak adanya komentar resmi dari Moskow, blogger militer sebelumnya telah membuktikan sumber informasi yang berwawasan di pihak Rusia.
(***)