Korea Utara Tuduh AS Langgar Wilayah Udara, Kecam Langkah Kerahkan Kapal Selam Rudal Nuklir
RIAU24.COM - Korea Utara pada hari Senin menuduh Amerika Serikat melanggar wilayah udaranya dengan melakukan penerbangan pengawasan dan menyatakan bahwa, meskipun Pyongyang menahan diri, ia mungkin menembak jatuh penerbangan semacam itu.
Lebih lanjut mengutuk rencana Washington untuk mengerahkan kapal selam rudal nuklir di dekat semenanjung Korea.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara mengatakan penerbangan provokatif diterbangkan oleh pesawat mata-mata AS bulan ini, ketika satu pesawat pengintai menyusup ke wilayah udara negara itu di atas Laut Timur beberapa kali.
"Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan mengejutkan seperti jatuhnya pesawat pengintai strategis Angkatan Udara AS tidak akan terjadi di Laut Timur Korea," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat resmi Korea.
Juru bicara itu menyebutkan insiden masa lalu ketika pesawat AS ditembak jatuh oleh Pyongyang dan memperingatkan bahwa Washington akan membayar spionase udara yang "dipentaskan dengan panik".
'Pemerasan nuklir'
Dalam pernyataan itu, lebih lanjut mengecam rencana Amerika Serikat untuk menyebarkan aset nuklir strategis ke semenanjung Korea sebagai pemerasan nuklir yang paling tidak terselubung ke Korea Utara yang merupakan ancaman besar bagi keamanan global dan regional.
"Situasi saat ini jelas membuktikan bahwa situasi semenanjung Korea semakin dekat ke ambang konflik nuklir karena aksi militer provokatif AS," katanya.
"Apakah situasi ekstrem, yang tidak diinginkan oleh siapa pun, diciptakan atau tidak di semenanjung Korea tergantung pada tindakan AS di masa depan, dan jika ada situasi mendadak terjadi, AS akan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya untuk itu," tambahnya.
Pada bulan April, Washington menyatakan bahwa kapal selam balistik nuklir akan dikirim kepada mereka untuk mengunjungi pelabuhan di Korea Selatan dalam beberapa dekade.
Beberapa peluncuran penghancur sanksi telah dilakukan oleh Korea Utara tahun ini, yang mencakup uji coba penembakan rudal balistik antarbenua yang paling kuat dan mencoba menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit pada bulan Mei.
Korea Selatan dan Amerika Serikat baru-baru ini meningkatkan kerja sama pertahanan ketika mereka melakukan latihan militer bersama dengan aset strategis AS yang terkenal dan jet siluman canggih.
Sebuah B-52 strategis AS telah berpartisipasi dalam latihan militer udara dengan Korea Selatan pada bulan Juni dalam unjuk kekuatan setelah peluncuran satelit mata-mata Korea Utara yang gagal pada bulan Mei.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan sudah waktunya untuk menunjukkan tekad masyarakat internasional untuk mencegah program senjata nuklir Korea Utara lebih kuat daripada keinginan Korea Utara untuk mengembangkan senjata nuklir.
(***)