Tahukah Anda, Inilah 3 Jurus Mental Sehat dari Finlandia, Warga Paling Bahagia di Dunia
RIAU24.COM - Sering mendengar bahwa menjalani hidup dengan bahagia adalah kunci untuk hidup yang sehat dan panjang umur?
Warga Finlandia mungkin punya penjelasan terkait konsep tersebut.
Pasalnya, Finlandia memang dikenal sebagai negara dengan warga paling bahagia di dunia.
Selama enam tahun berturut-turut, Finlandia menduduki peringkat nomor satu sebagai negara paling bahagia di dunia.
Seorang psikolog, E Elisabet Lahti, menyoroti konsep 'sisu'' memainkan peranan penting di dalam kesejahteraan masyarakat, lantaran bisa membantu seseorang mempertahankan pola pikir yang positif dan tangguh.
'Sisu' adalah sebuah konsep dan cara hidup yang telah terjalin ke dalam budaya Finlandia selama lebih dari 500 tahun. Pada dasarnya, konsep ini mengajarkan orang-orang untuk tabah dalam menghadapi kesulitan atau pun peluang yang hampir mustahil.
Ingin hidup bahagia layaknya orang-orang Finlandia dan panjang umur dengan kondisi sehat?
Begini tiga langkahnya dikutip dari CNBC:
1. Temukan tujuan di luar diri sendiri
Menurut penelitian dari psikolog Angela Duckworth, seseorang cenderung dapat bertahan lebih lama lagi ketika menjalankan pekerjaan yang bersifat kontribusi untuk masyarakat, atau dunia di luar dirinya sendiri.
Untuk mengumpulkan data tentang konsep 'sisu' untuk studinya, Elisabet menyelesaikan ekspedisi lari sejauh 1.500 mil melintasi Selandia Baru, sembari mendedikasikan perjalanannya itu untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan keluarga. Setiap kali ia merasa lelah atau hampir menyerah, ia akan mengingat-ingat tujuannya tersebut dan menjadi terdorong untuk terus melanjutkan perjalanannya.
Elisabet menyarankan, ketika seseorang mengalami kesulitan, cobalah jadikan orang lain sebagai tujuan untuk bertahan. Bisa jadi keluarga, teman, seseorang yang menginspirasi, atau orang tertentu yang dirasa dekat di hati.
2. Berlatih
Menurut Elisabet, semakin banyak berlatih, semakin seseorang mudah menerapkan konsep 'sisu' dalam batinnya.
Studi menunjukkan bahwa tubuh memiliki cadangan tersembunyi yang secara alami digunakan saat seseorang sangat membutuhkannya. Jadi, semakin seseorang menantang dirinya sendiri, semakin ia memahami kebiasaan yang memperkuat ketahanan dirinya.
3. Lemah lembut
Banyak orang beranggapan, untuk berhasil melakukan sesuatu, seseorang harus bersikap keras alias tidak boleh lembek pada dirinya sendiri. Namun menurut Elisabet, ada kalanya sikap tersebut juga diseimbangkan dengan kasih sayang. Termasuk, kepada diri sendiri.
Seiring perjalanannya berlari 30 mil (sekitar 48 km) selama 12 hari berturut-turut, Elisabet sempat terpikir untuk berhenti. Namun satu hal yang ia sadari, ketika ia akhirnya memberikan tubuhnya waktu untuk pulih dulu, ia akhirnya bisa kembali bangun dan mencapai target perjalanan 1.500 mil. ***