Populasi Jepang ‘Runtuh’ Ketika Jumlah Anak-anak Dalam Rumah Tangga Jatuh Ke Titik Terendah Dalam Sejarah
"Itu tidak jatuh secara bertahap, itu menuju lurus ke bawah. Menukik berarti anak-anak yang dilahirkan sekarang akan dilemparkan ke dalam masyarakat yang menjadi terdistorsi, menyusut dan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi," tambahnya.
Pernyataannya muncul setelah data menunjukkan bahwa jumlah bayi yang lahir di Jepang pada tahun 2022 turun di bawah 800.000 untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.
Dua kali lebih banyak orang meninggal daripada yang lahir di negara itu dengan 799.728 kelahiran dilaporkan dibandingkan dengan 1,58 juta kematian.
Itu adalah kelanjutan dari tren selama satu dekade di mana populasi Jepang menurun, tetapi contoh pertama ketika total kelahiran telah turun di bawah angka 800.000.
Pada tahun 2020, negara Asia itu melaporkan 840.832 kelahiran tetapi jumlahnya turun menjadi 811.604 pada tahun 2021 penurunan 3,5 persen.
Penurunan angka kelahiran tidak pertanda baik bagi ekonomi terbesar ketiga di dunia. Kegagalan untuk menggantikan populasi yang mati berarti bahwa akan ada kekurangan tenaga kerja.