RIAU24.COM - Manajer Joan Mir, Pacho Sanchez, mengkritisi format MotoGP 2023 yang jadwalnya bertambah padat karena tambahan sprint race. Menurut Sanchez, adanya dua balapan kompetitif di akhir pekan membuat pebalap mengalami tekanan, tak ayal banyak yang mengalami crash hingga berujung cedera.

"Format ini menghancurkan fisik dan psikologis rider. Pol, Oliveira, atau Bastianini, mereka pernah atau berada di rumah karena cedera, mereka stres karena formula baru. Mereka berada di bawah tekanan yang luar biasa," ujar Sanchez dikutip dari Motosan, Minggu (2/7).

"Statistik itu nyata. Saya belum pernah melihat kejuaraan dengan tingkat cedera (tinggi) seperti yang saya lihat tahun ini. Dengan format kejuaraan seperti itu, lalu jumlah kecelakaan yang banyak, dan fakta bahwa Honda adalah motor yang kritis, hasilnya adalah malapetaka bagi kami," sambung Sanchez.

Honda sendiri sedang mengalami krisis karena banyak pebalapnya yang mengalami crash dan berujung masuk ruang perawatan. Tercatat ada tiga pebalap Honda yang kini sedang dalam proses pemulihan, yaitu Alex Rins, Joan Mir, dan Marc Marquez.

Sebagai informasi, sprint race merupakan balapan mini yang diselenggarakan pada hari Sabtu sebelum sesi balapan utama sehari setelahnya. Sprint race tepatnya digelar setelah sesi kualifikasi 1 dan 2 selesai. Adanya tambahan balapan tersebut, membuat para rider dan kru mengalami stres berlebih karena harus fokus di hari Sabtu dan Minggu.

Dalam sprint race, lap yang harus ditempuh berjumlah setengah dari jumlah lap yang akan digunakan saat sesi balapan utama. Misal, di MotoGP Portugal ada 27 lap, maka hanya akan dipakai 13 lap untuk sprint race.

Sprint race pun memperebutkan poin yang bisa jadi tambahan rider di klasemen MotoGP. Namun, poin yang akan diraih turut berjumlah setengah dari poin yang didapat pada sesi race.

Pemenang di sprint race akan dapat 12 poin. Peringkat kedua dapat 9 poin dan peringkat ketiga dapat 7 poin. Selanjutnya dari peringkat keempat sampai kesembilan berturut-turut akan dapat 6, 5, 4, 3, 2, 1 poin.