Bahaya Gula Overload di Balik Viral Teh Kocok 'Banjir' Susu Kental Manis
RIAU24.COM - Lini masa media sosial kembali dihebohkan dengan jajanan viral tinggi gula. Belakangan viral minuman teh kocok yang dicampur dengan susu kental manis dan ditambah susu bubuk.
"Assalamualaikum diabetes melitus," tulis salah satu netizen menanggapi video tersebut.
Konsumsi harian makanan dan minuman manis serta konsumsi gula harian yang berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus.
Jumlah pengidap diabetes di Indonesia pun tinggi.
Data dari IDF Diabetes Atlas pada tahun 2021 menunjukkan ada 19,4 juta warga Indonesia yang mengidap diabetes.
Jumlah tersebut diprediksi meningkat dengan 28,5 juta warga disebut akan mengidap diabetes di tahun 2045.
Bukan cuma diabetes, ada sederet penyakit serius yang bisa timbul akibat konsumsi gula berlebihan.
Berikut di antaranya dikutip dari Healthline.
1. Depresi
Jika pola makan sehat dapat membantu memperbaiki suasana hati, asupan tinggi gula tambahan dan makanan olahan dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati dan emosi.
Konsumsi gula yang tinggi telah dikaitkan dengan gangguan kognitif, masalah ingatan, dan gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi.
Sebuah studi yang mengikuti 8.000 orang menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 67 gram per hari lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan pria yang makan kurang dari 40 gram per hari.
Studi lain pada lebih dari 69.000 wanita menunjukkan bahwa mereka dengan asupan gula tambahan tertinggi memiliki risiko depresi yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang asupannya paling rendah.
2. Masalah jantung
Sebuah penelitian dari JAMA Internal Medicine menguji tren konsumsi gula tambahan dan kaitannya dengan kematian akibat penyakit jantung. Hasilnya menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 17-21 persen kalori dari tambahan gula memiliki risiko 38 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama dari minuman yang dimaniskan dengan gula, telah dikaitkan dengan aterosklerosis, penyakit yang ditandai dengan lemak, endapan penyumbatan arteri yang berdampak pada jantung.
3. Kanker
Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu. Pertama, pola makan yang kaya akan makanan dan minuman manis dapat menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.
Juga, makanan tinggi gula meningkatkan peradangan di tubuh dan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang keduanya meningkatkan risiko kanker.
Tinjauan sistematis yang menganalisis 37 studi kohort prospektif menemukan bahwa dalam dua dari lima studi tentang gula tambahan, peningkatan risiko kanker 60 persen sampai 95 persen diamati dengan asupan gula yang lebih tinggi.
Studi lain menemukan asupan gula terkait dengan jenis kanker tertentu.
Sebuah penelitian pada lebih dari 22.720 pria selama lebih dari 9 tahun menemukan bahwa peningkatan konsumsi gula dari minuman yang dimaniskan dengan gula dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih besar. Studi lain menemukan bahwa kanker kerongkongan dikaitkan dengan peningkatan konsumsi sukrosa, atau gula meja, dan makanan penutup dan minuman manis. ***