Korban Topan Mocha Berjuang Ketika Myanmar Memangkas Bantuan
San San Htay, warga Sittwe lainnya, mengatakan bahwa semua rumah runtuh ketika badai melanda, menambahkan tidak ada tempat tinggal.
"Saat hujan sekarang, saya duduk di tengah hujan. Saya bahkan tidak bisa tidur," tambah Htay.
Baca juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Gallant, dan Komandan Hamas atas Dugaan Kejahatan Perang
PBB: Hanya Sebagian Kecil Dari Rumah yang Rusak Diperbaiki
Kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa hanya sebagian kecil dari rumah yang rusak telah diperbaiki, kata laporan itu.
PBB juga mengatakan bahwa dari 5,4 juta orang di Myanmar yang berada di jalur Topan Mocha, hampir 3,2 juta dianggap paling rentan.
Laporan itu mengatakan bahwa bantuan terus mengalir sampai 8 Juni ketika pemerintah melarang transportasi untuk kelompok-kelompok bantuan yang beroperasi di Rakhine.