Kasus Inses Ibu-Anak di Bukittinggi Tuai Polemik, Berikut Sederet Fakta Terbarunya
RIAU24.COM - Warga Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) dibuat geger kasus inses ibu dan anak yang diungkap oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar. Terungkap, inses tersebut terjadi sejak lama.
Hubungan seksual sedarah dilakukan oleh ibu (EY) dan anak (28). Terbaru, ibu dan pihak keluarga yang dituding melakukan inses itu membantah. Pihaknya menyebut, Erman Safar telah menyebarkan berita hoaks alias berita palsu dan mencemarkan nama baik keluarga diduga pelaku inses itu.
Dugaan inses ini disebut-sebut terjadi sejak sang anak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Melansir tribunnews.com, berikut sederet fakta kasus inses ibu dan anak di Bukittinggi:
1. Wali Kota Bukittinggi Dipolisikan
Tidak terima disebut melakukan hubungan inses dengan anak, EY melaporkan Erman Safar ke polisi. EY melaporkan Erman Safar ke Polresta Bukittinggi terkait pencemaran nama baik, Senin (26/6).
"Kami buat laporan karena pencemaran nama baik, (saya) disebut inses dengan anak sendiri," kata EY.
2. Kakak Terduga Pelaku Bantah Dugaan Inses
Sementara itu, kakak (VA) pemuda berusia 28 tahun itu juga membantah isu yang telah beredar. VA menyatakan bahwa isu keluarga tidak pernah terlibat kasus inses seperti yang viral belakangan ini.
"Kami lapor ke Polresta, supaya kasus ini bisa diperjelas," tutur VA.
"Karena kami dari pihak keluarga sama sekali tak ada melakukan seperti isu yang kini tengah viral (inses). Kami ingin segera diselesaikan dan dikembalikan nama baik keluarga kami. Kami sekeluarga sangat dirugikan," pungkas VA.
3. Respons Erman Safar
Wali Kota Erman Safar sempat enggan memberi respons laporan terhadap dirinya.
"Jangan sekarang (wawancara), lagi banyak giat (kegiatan)," kata Erman Safar.
Erman kemudian memberikan tanggapan melalui akun Instagram resminya pada Senin siang.
"Apa yang kami lakukan ini, murni niatnya untuk bersihkan Kota Bukittinggi ini dari kemaksiatan. Menyelamatkan generasi muda dari apa yang merusak mental dan spiritual mereka. Ketika saya konsentrasi menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, lalu ada yang berselisih paham tidak suka, itu merupakan ujian untuk saya," kata Erman, di akun instagram pribadinya @ermansafar.