Apresiasi! Pemerintah Kolombia Beri Medali ke Penyelamat 4 Anak di Hutan Amazon
RIAU24.COM - Pemerintah Kolombia menagnugrahkan salah satu penghargaan tertinggi kepada tentara, penyelamat lokal, dan pegawai negeri sipil yang memipin operasi menemukan empat anak yang hilang berminggu-minggu di hutan Amazon.
Dalam sebuah upavara yang diadakan di Bogota pada Senin (26/6), Presiden Gustavo Petro memuji kerja sama antara tim misi Oepration Hope atau Operasi HArapan dan memberi mereka medali Ordo Boyaca.
Medali Ordo Boyaca penghargaan tertinggi kedua dalam angkatan bersenjata, dan penghargaan tertinggi untuk warga sipil di Kolombia.
"Ini lebih dari sekadar medali yang bersifat simbolis, hadiah besar, hadiah besar yang disebut nyawa," kata Petro seperti diberitakan AFP.
Pencarian empat anak Pribumi, yang menarik perhatian dunia, diluncurkan setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Amazon pada 1 Mei.
Kakak beradik Lesly, Soleiny, Tien Norie dan Cristin, masing-masing berusia 13, 9, 5 dan 1 tahun, selamat dari kecelakaan tersebut.
Sedangkan Ibu mereka, dan dua orang dewasa lain dalam pesawat itu tewas saat kecelakaan di hutan yang masuk provinsi Caqueta.
Mereka kemudian ditemukan lima pekan setelah kejadian. Mereka berhasil bertahan hidup lebih dari sekitar 40 hari di dalam hutan.
Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), dikutip dari AFP, menyebut mereka memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon.
Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), pengetahuan soal yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan didapat berkat pengetahuan pribumi yang diajarkan kepada mereka.
"Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu," kata OPIAC, dalam rilisnya, dikutip dari AFP.
"Anak-anak semak", demikian kakek mereka memanggil empat bocah itu, selamat usai makan tepung yucca yang ada di atas pesawat yang hancur, dan memungut parsel bantuan yang dijatuhkan oleh helikopter pencari.
Senada, juru bicara militer Kolombia Pedro Arnulfo Sánchez Suárez mengatakan keempatnya bisa bertahan karena mengkonsumsi tepung singkong kasar (farina) yang biasanya digunakan oleh suku asli di wilayah tersebut.
(***)