18 Ribu Orang dengan Demensia Hilang di Jepang, Rekor Tertinggi Sejak 2012
RIAU24.COM - Jepang mencatat rekor jumlah orang dengan demensia dilaporkan hilang, mencapai sebanyak 18.709 kasus sepanjang 2022.
Angka tersebut mengacu pada data kepolisian yang diungkap pada Kamis (23/6/2023).
Sebagaimana dilaporkan Badan Kepolisian Nasional, angka tersebut merupakan hasil kenaikan 6,1 persen dari tahun sebelumnya, hampir dua kali lipat dari 9.607 laporan yang diajukan pada 2012.
Seiring itu, Jepang kini dilanda krisis populasi lantaran banyak warganya enggan memiliki anak.
Dengan populasi negara yang menua dengan cepat, polisi mengupayakan pencarian orang yang hilang lebih cepat.
Di antaranya, dengan mendaftarkan kota, organisasi lokal, dan perusahaan untuk menyebarkan informasi tentang kasus.
Prefektur Hyogo di Jepang barat memiliki kasus orang hilang dengan demensia terbanyak, dengan angka 2.115 kasus.
Angka tersebut disusul oleh 1.996 kasus di Osaka dan 1.902 kasus di Saitama, dekat Tokyo.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 17.923 orang ditemukan hidup.
Kemudian tercatat, 77,5 persen di antaranya ditemukan pada hari yang sama saat laporan diajukan, sementara 99,6 persen terlacak dalam waktu seminggu.
Sebanyak 491 orang ditemukan tewas, di antaranya akibat kecelakaan.
Jumlah keseluruhan orang hilang di Jepang mencapai 84.910 pada 2022, naik sebanyak 5.692 dibandingkan tahun sebelumnya dan naik lagi pada tahun selanjutnya berturut-turut.
Dari total kasus orang hilang tersebut, individu berusia 20-an merupakan kelompok terbesar dengan total 16.848, diikuti oleh mereka yang berusia antara 10 dan 19 tahun sebanyak 14.959 kasus.
Jumlah individu yang hilang berusia 80 tahun ke atas mencapai 13.749 dan mereka yang berusia 70-an sebanyak 10.779 orang. ***