Studi: Perempuan dan Laki-laki Punya Respons Berbeda Hadapi Kelelahan Mental
RIAU24.COM - Sebuah penelitian terdahulu telah mencermati kelelahan mental bisa memengaruhi kinerja fisik seseorang.
Akan tetapi, ketika kelompok penelitian lain mencoba mereplikasi temuan tersebut dalam kondisi yang berbeda, hasil yang didapat ternyata tak sama.
Misalnya, penelitian Swiss baru-baru ini menyebutkan sama sekali tidak ada efek dari kelelahan mental terhadap kinerja fisik.
Salah satu kemungkinannya adalah efek kelelahan mental bergantung pada siapa yang diuji dan bagaimana cara mengujinya.
Studi terbaru lainnya dari Belgia, yang dipimpin oleh Bart Roelands di Vrije Universiteit Brussel, menyoroti aspek itu dengan perspektif berbeda.
Tim periset itu menggabungkan hasil dari 23 studi sebelumnya untuk mencari pola usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan tingkat kebugaran subjek.
Roelands mempresentasikan studi pada konferensi tahunan American College of Sports Medicine (ACSM) 2023 yang berlangsung di Denver, Colorado, Amerika Serikat, awal Juni silam. Terdapat beberapa data awal dari penelitian yang sedang berlangsung itu.
Secara khusus, studi bertujuan untuk menilai bagaimana usia dan jenis kelamin memengaruhi kelelahan mental.
Dalam 36 subjek yang telah mereka uji sejauh ini, tidak ada efek keseluruhan dari kelelahan mental (disebabkan oleh tugas komputer selama 45 menit) pada kinerja fisik (dinilai dengan uji waktu 15 menit).
Namun, ketika tim peneliti memecah hasil berdasarkan subkelompok, ada sebuah pola yang muncul.
Laki-laki yang lebih tua lebih rentan terhadap kelelahan mental daripada laki-laki yang lebih muda, sedangkan perempuan yang lebih tua kurang rentan dibandingkan perempuan yang lebih muda.
Untuk sementara, hasil itu menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki punya respons berbeda dalam menghadapi kelelahan mental.
Akan tetapi, butuh waktu hingga studi benar-benar rampung untuk mengamati apakah pola itu akan bertahan saat periset menguji lebih banyak subjek.
zxc2
Begitu pula, masih harus dilihat apakah hasilnya akan konsisten apabila studi direplikasi oleh kelompok lain menggunakan protokol pengujian berbeda.
Dikutip dari laman Outside Online, Ahad (11/6/2023), apa pun hasilnya, studi dari tim Belgia itu tetap punya implikasi penting.
Penelitian bisa memperjelas arah untuk studi lain terkait kelelahan mental yang perlu dilakukan.
Berdasarkan akumulasi data sejauh ini, para peneliti cukup yakin bahwa kelelahan mental memiliki efek yang nyata. Namun, perlu didalami cara tiap orang menghadapinya.
(***)