Iran Klaim Bisa Hantam Israel dengan Rudal Hipersonik dalam 400 detik
RIAU24.COM - Iran meluncurkan rudal hipersonik buatan dalam negeri pertama, Fattah, pada Selasa (6/6) pagi waktu setempat.
Peluru kendali balistik ini diklaim bisa menembus sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) hadir dalam upacara tersebut. Mereka memantau langsung peluncuran rudal.
Raisi mengatakan rudal hipersonik itu akan membuat Iran menjadi kawasan yang aman dari musuh.
"Kekuatan misil ini berarti kawasan itu akan aman dari pelaku kejahatan dan agresi asing," kata Raisi seperti dikutip The Guardian, Selasa (6/6).
Ia lalu berujar, bagi sekutu Iran, rudal tersebut merupakan pesan keamanan. Namun, nada pesan itu berbeda bagi musuh Teheran.
"Pesannya kepada mereka yang berencana menyerang Iran adalah Republik Islam Iran adalah negara yang kuat dan kekuatannya bertujuan mendukung rakyat Iran dan orang-orang tertindas di dunia," kata Raisi.
Iran mengklaim bahwa Rudal Fattah bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 15 kali kecepatan suara.
Rudal ini juga disebut menjangkau 1.400 kilometer serta dapat menghantam Israel dalam 400 detik atau 6,6 menit.
"Rudal hipersonik Fattah berpemandu presisi memiliki jangkauan 1.400 km dan mampu menembus semua perisai pertahanan," kata kepala pasukan kedirgantaraan IRGC, Amirali Hajizadeh, seperti dikutip Middle East Eye Monitor.
Sementara itu, menurut laporan media televisi pemerintah Iran, rudal hipersonik yang mampu melesat hingga 15.000 km per jam itu juga bisa menembus sistem anti-rudal Israel, Iron Dome.
"[Fattah] dapat melewati sistem rudal anti-balistik tercanggih Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome Israel ," klaim TV pemerintah Iran.
Namun, mereka tak memberikan bukti klaim tersebut.
Selama ini, teknologi rudal hipersonik terbang lebih dari lima kali kecepatan suara. Kecepatan ini membuat pergerakan rudal jenis hipersonik tak bisa diprediksi sehingga sulit dideteksi atau dicegat. Sebagaimana rudal balistik tradisional, hipersonik bisa mengirimkan senjata nuklir.
Sejauh ini, hanya empat negara yang mengklaim memiliki teknologi rudal hipersonik di antaranya Amerika Serikat dan Rusia.
Sementara itu, pada November lalu, Iran mengatakan sedang membangun rudal balistik hipersonik yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari atmosfer.
"Itu dapat melewati sistem rudal anti-balistik paling canggih dari AS dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome Israel," kata stasiun TV pemerintah Iran.
Namun, kemampuan Rudal Fattah ini belum bisa dibuktikan apakah sesuai klaim Iran atau tidak. Sebab, sejumlah pengamat militer kerap menilai Iran sering melebih-lebihkan kemampuan militer termasuk rudal mereka.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, persenjataan rudal Teheran menjadi salah satu yang terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.
(***)