Terowongan Angin Paling Kuat di Dunia Dibuka di Beijing, Begini Cara Meningkatkan Ambisi Hipersonik China
RIAU24.COM - China baru-baru ini menyelesaikan pembangunan terowongan angin paling kuat di dunia, yang terletak di distrik Huairou yang bergunung-gunung di Beijing utara.
Terowongan angin, yang disebut JF-22, memiliki diameter 4 meter (13 kaki) dan dapat menghasilkan kecepatan aliran udara yang sangat tinggi hingga 10 kilometer (6,2 mil) per detik. Ini membuatnya mampu mensimulasikan kondisi penerbangan hipersonik hingga Mach 30, yang 30 kali kecepatan suara.
Institute of Mechanics, yang memiliki fasilitas tersebut, menyatakan bahwa terowongan angin JF-22 akan memainkan peran penting dalam memajukan ambisi hipersonik China.
Terowongan ini akan mendukung upaya penelitian dan pengembangan untuk sistem transportasi ruang angkasa China dan pesawat hipersonik.
Pemerintah China telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengerahkan armada pesawat hipersonik pada tahun 2035, yang mampu membawa penumpang ke luar angkasa dan mencapai titik mana pun di Bumi dalam waktu satu jam.
Mengapa terowongan hipersonik penting bagi China?
Penerbangan hipersonik menimbulkan tantangan yang signifikan, termasuk panas dan tekanan ekstrem, lintasan penerbangan yang stabil, dan keselamatan penumpang.
Pada kecepatan hipersonik, molekul udara yang mengelilingi pesawat menjadi sangat terkompresi dan panas, yang menyebabkan disosiasi molekuler, di mana molekul pecah dan bereaksi satu sama lain.
Memahami fisika kompleks ini sangat penting untuk pengembangan pesawat hipersonik.
Terowongan angin, seperti JF-22, menyediakan lingkungan laboratorium yang terkendali untuk mempelajari fenomena penerbangan hipersonik.
Para peneliti dapat mempelajari bagaimana kendaraan hipersonik berinteraksi dengan lingkungan mereka dan mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja dan keselamatan.
Selain itu, pengujian terowongan angin membantu mengidentifikasi potensi masalah atau cacat desain sebelum membangun dan menerbangkan kendaraan yang sebenarnya, mengurangi risiko kegagalan atau kecelakaan.
Seberapa kuat angin yang dihasilkan di terowongan hipersonik?
Terowongan angin JF-22 menonjol karena pendekatannya yang inovatif. Alih-alih menggunakan metode ekspansi tradisional untuk menghasilkan aliran udara, ilmuwan utama, Profesor Jiang Zonglin, mengusulkan generator gelombang kejut baru yang disebut driver gelombang kejut langsung yang dipantulkan.
Sistem ini memanfaatkan serangkaian ledakan tepat waktu untuk menciptakan gelombang kejut yang menyatu dan menghasilkan aliran udara berkecepatan tinggi di terowongan angin.
Meskipun metode ini memiliki kelemahan seperti kebisingan, polusi udara, dan masalah keamanan, metode ini memungkinkan semburan energi yang cepat dan intens yang diperlukan untuk pengujian hipersonik.
Terowongan angin JF-22 telah dievaluasi oleh tim yang terdiri dari 16 ahli independen, yang memuji kinerjanya dan melabelinya sebagai terdepan di dunia.
Bersama dengan terowongan angin JF-12, yang mensimulasikan kondisi penerbangan hingga Mach 9, fasilitas ini menyediakan platform eksperimental yang komprehensif untuk menguji kendaraan dekat ruang angkasa.
Dengan menggabungkan data dari kedua terowongan angin, para peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bahan dan desain dalam berbagai kondisi penerbangan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan keandalan senjata hipersonik dan pesawat terbang.
(***)