Bripka Andry Kini Menghilang Usai Buat Pengakuan Setor Uang Rp 650 Juta ke Komandan
RIAU24.COM - Bripka Andry Darma Irawan mengaku berkali-kali menyetor uang hingga Rp650 juta ke komandannya di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau. Namun, setelah bersikap royal ke komandan, Andry justru dimutasi.
Usai curhatannya di media sosial tentang transaksi itu viral, kini keberadaan Bripka Andry kini tak diketahui di mana.
Kasubdit Paminal Bidang Propam Polda Riau, AKBP Fahrian Saleh Siregar mengungkapkan, pihaknya telah berupaya mencari keberadaan Bripka Andry.
Namun hingga kini Bripda Andry belum ditemukan. Bahkan, ia juga tak ditemukan di kediamannya.
"Kita lakukan pencarian terhadap Bripka Andry, namun tidak ada di kediamannya di Menggala Rohil," ungkap Fahrian.
Terkait mutasi yang kini tengah menjadi perbincangan itu, Fahrian menyebut proses mutasi terhadap Bripka Andry merupakan proses rutin.
Pihaknya menampik terkait adanya demosi seperti yang viral di media sosial. Padahal, total ada sekiranya 34 personel yang juga dimutasi.
Dari 34 personel yang dimutasi, 14 diantaranya adalah anggota Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau I.
Bripka Andry bahkan disebut-sebut tidak masuk dinas sejak dimutasi atau melakukan desersi.
"Masalah desersi, ketika mutasi, bahwa Bripka Andry sampai hari ini belum masuk ke Batalyon A di Pekanbaru. Sehingga diproses. Pertama itu diproses tanggal 13 Maret terkait disiplin tidak masuk dinas. Dan itu sudah disidang oleh provost dan diputus. Tapi in Absentia (tanpa dihadiri pelanggar, red), tapi putusannya sudah ada," kata Fahrian.
"Setelah itu lanjut proses sidang disiplin kedua LP-nya 23 Maret. Hitungannya 14 hari tidak masuk dinas, itu dalam proses menunggu sidang," lanjutnya.