Kathleen Folbigg Bebas usai Dipenjara 20 Tahun karena Membunuh 4 Bayinya
RIAU24.COM - Seorang Perempuan Australia terpaksa menghabiskan 20 tahun hidupnya dipenjara dan diampuni serta dibebaskan pada Senin (5/6/2023).
Berdasarkan bukti ilmiah baru bahwa keempat anaknya meninggal karena sebab alami seperti yang selama ini ditegaskan bukan karena dibunuh olehnya.
Pengampunan tanpa syarat oleh Gubernur Margaret Beazley dipandang sebagai cara tercepat untuk membebaskan Kathleen Folbigg (55thn) dari penjara di Grafton, Negara Bagian New South Wales.
"Ada keraguan yang masuk akal atas tuduhan terhadap Kathleen, yaitu pembunuhan terhadap anaknya Caleb, penderitaan fisik yang parah pada anaknya Patrick, dan pembunuhan anak-anak-anaknya Patrick, Sarah, dan Laura," kata Jaksa Agung New South Wales Michael Daley seperti dilansir AP, Selasa (6/6).
Penyelidikan terbaru atas kasus Kathleen diprakarsai oleh sebuah petisi yang ditandatangani oleh 90 ilmuwan, praktisi medis, dan profesional terkait, yang menyebutkan bahwa anak-anaknya meninggal akibat penyebab kematian alami.
Kathleen divonis 30 tahun penjara, di mana hukumannya akan berakhir pada tahun 2033. Dia akan memenuhi syarat untuk mendapat pembebasan bersyarat pada tahun 2028.
Anak-anak Kathleen meninggal secara terpisah selama satu dekade, pada rentang 19 hari dan 19 bulan. Anak bungsunya, Caleb, lahir pada tahun 1989 dan meninggal 19 hari kemudian. Juri menilai Kathleen bersalah atas kejahatan pembunuhan yang lebih ringan.
Sementara itu, anak keduanya Patrick, berusia delapan bulan saat meninggal pada tahun 1991. Dua tahun kemudian, Sarah meninggal pada usia 10 bulan. Dan pada tahun 1999, anak keempatnya, Laura, meninggal pada usia 19 bulan.
Bukti Ilmiah
Pengacara Kathleen, Sophie Callan, menuturkan bahwa bukti ahli di bidang kardiologi dan genetika menunjukkan bahwa varian genetik CALM2-G114R yang langka merupakan penyebab yang masuk akal dari kematian mendadak dua putri Kathleen.
"Miokarditis, radang jantung, juga merupakan penyebab yang masuk akal dari kematian Laura," ungkap Callan.
Untuk Patrick, Callan mengatakan bahwa berdasarkan bukti ahli sebagai kemungkinan yang masuk akal, kematian mendadaknya didasari oleh kelainan neurogenetik.
"Bukti ilmiah menimbulkan keraguan bahwa Kathleen membunuh ketiga anak itu dan merusak argumen yang dibuat dalam kasus Caleb bahwa kematian empat anak adalah kebetulan yang mustahil," kata Callan.
Jaksa mengatakan kepada para juri bahwa kemiripan penyebab kematian anak-anak Kathleen telah membuat kebetulan menjadi penjelasan yang tidak mungkin.
Kathleen merupakan satu-satunya orang di rumah atau yang terjaga ketika anak-anaknya meninggal.
Jaksa juga telah memberi tahu juri bahwa buku harian Kathleen berisi pengakuan bersalah.
Mantan suaminya, Craig Folbigg, mengatakan dalam pengajuan penyelidikan bahwa tidak masuk akal empat anak dalam satu keluarga meninggal karena sebab alami sebelum usia mereka 2 tahun adalah alasan yang memaksanya untuk terus memperlakukan isi buku harian sebagai pengakuan atas kesalahan mantan istrinya.
(***)